REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dirjen Penegakan Hukum Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Rasio Ridho Sani mengatakan, saat ini sisa ceceran minyak yang bocor di Teluk Balikpapan sudah jauh berkurang. Hal itu setelah ia melakukan pengamatan langsung di lokasi kejadian.
"Berdasarkan data visual dan pemantauan satelit Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) memang jauh lebih berkurang dibandingkan sebelumnya, terutama dari sisi ketebalan lapisan film. Kalaupun masih ada yang relatif tebal, hanya pada spot-spot tertentu," kata Rasio dalam sebuah acara diskusi di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (/4).
Menurut dia, KLHK telah meminta Pertamina untuk sesegera mungkin melakukan pembersihan karena yang terpenting sekarang, memang upaya penanggulangan dampak, termasuk mengurangi pergerakan minyak."Mengenai siapa yang seharusnya bertanggung jawab, itu nanti kita bicarakan, karena sekarang sedang investigasi," ujarnya.
Pengamat ekonomi Universitas Mulawarman Aji Sofyan Effendi menilai, kebocoran minyak di Teluk Balikpapan bukan karena kesengajaan namun musibah yang tak seorang pun menginginkan.
Oleh karena itu, ia meminta berbagai pihak untuk menahan diri dan memberi kesempatan kepada semua instrumen agar bisa bekerja dengan optimal.
"Biarkan Pertamina bekerja untuk melakukan pemulihan Teluk Balikpapan, termasuk dari aspek kesehatan masyarakat. Biarkan juga pihak kepolisian mengusut penyebab dari aspek hukum. Kita harus menyikapi persoalan ini secara dewasa," kata Aji.
Terkait dampak musibah, Aji menyebut bahwa kebocoran tersebut tidak berakibat serius terhadap perekonomian Kalimantan Timur. Apalagi peristiwa itu terjadi di hulu, sehingga tidak berpengaruh kepada distribusi bahan bakar minyak (BBM).
"Ini juga peristiwa insidentil, apalagi Teluk Balikpapan sudah mulai bersih. Tetapi, Pertamina tetap harus introspeksi agar ke depan, kejadian serupa tidak terulang lagi," ucapnya.
Hingga kini, Pertamina memang terus berupaya membersihkan sisa ceceran minyak. Pemulihan di Jetty 1 dilakukan dengan menggunakan vacuum truck yang dilengkapi dengan oil boom dan oil spill dispersan. Pemulihan sisa minyak di Kampung Atas Air dan Kapung Baru dilakukan dengan vacuum truck dibantu dengan penggunaan oil absorbant.
Di Pelabuhan Semayang hingga Plaza Balikpapan, digunakan vacuum truck untuk penghisapan sisa ceceran minyak. Sisa ceceran yang masih ditemukan di Penajam diatasi dengan penyemprotan Oil Spill Dispersant. Pemulihan sisa ceceran dilakukan di lepas pantai teluk Balikpapan dengan menggunakan oil skimmer dan tug boat.