REPUBLIKA.CO.ID,ISLES -- Masjid pertama di Outer Hebrides, sebuah pulau di Skotlandia, akan dibuka musim panas ini. Hal itu setelah para pendukung mengumpulkan dana lebih dari 50 ribu pound dalam sebuah permohonan online. Masjid akan dibangun di bekas sebuah rumah di dekat pelabuhan Stornoway yang telah kosong selama bertahun-tahun. Rumah ibadah itu nantinya akan terdiri dari ruang ibadah dan ruang pertemuan di seberang aula.
Masjid tersebut diperkirakan akan dibuka meskipun Gereja Presbyterian Free mengimbau para pengikutnya bahwa tidak ada mesjid yang akan pernah muncul di Stornoway, kota utama di Isle of Lewis di mana sebuah rumah akan diubah fungsinya menjadi masjid.
Kampanye penggalangan dana untuk masjid itu telah terkumpul sebanyak 56 ribu pound dalam beberapa hari setelah dimulai oleh pembangun bernama Aihtsham Rashid. Pembangunan masjid sendiri telah diberi izin perencanaan oleh Dewan Western Isles. Pria berusia 39 tahun yang berasal dari Leeds tersebut telah dihubungi oleh komunitas Suriah yang sedang tumbuh di Lewis. Komunitas Suriah yang jumlahnya relatif kecil tersebut baru-baru ini membengkak karena kedatangan enam keluarga pengungsi dari negara yang dilanda perang tersebut. Rashid mengatakan, mereka kini telah diberikan izin untuk membangun masjid tersebut, meskipun ada berbagai rintangan dan perlawanan dari Gereja di Skotlandia.
"Saya secara pribadi diminta untuk melangkah maju dan membantu mereka dengan membangun dan merencanakan karena pengalaman saya dalam membangun masjid," kata Rashid, dilansir di Daily Mail, Senin (9/4).
Kendati demikian, pembangunan masjid tersebut memang menghadapi perlawanan kuat dari beberapa Presbiterian (denominasi arus utama Kristen Protestan). Gereja Bebas (Free Church) di Skotlandia mendesak jemaatnya untuk berdo'a bahwa tidak ada masjid yang akan pernah muncul di sana, setelah munculnya keputusan perencanaan untuk membangun masjid. Dalam siaran pers di akhir tahun lalu, the Red David M Blunt dari Presbiteri di Outer Hebrides mengatakan bahwa Islam tidak sesuai dan dianggap ancaman terhadap kebebasan agama dan sipil mereka.
"Penindasan orang Kristen dan berkurangnya status wanita di bawah Islam sudah diketahui, seperti halnya kemauan dari beberapa pengikutnya untuk menyebarkan pengaruhnya dengan cara-cara kekerasan," demikian pernyataan gereja.
Sensus 2011 menunjukkan ada sebanyak 20.452 orang Kristen dan 61 warga Muslim yang tinggal di Western Isles, sebutan lain dari Outer Hebrides.
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement