Senin 09 Apr 2018 11:10 WIB

Proyek Ratusan Masjid Bangladesh Mulai Berjalan

Saudi membiayai sebagian dari proyek masjid tersebut

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Agung Sasongko
Muslim Bangladesh
Foto: Courtesy Onislam.net
Muslim Bangladesh

REPUBLIKA.CO.ID, DHAKA -- Bangladesh meluncurkan kampanye miliaran dolar untuk membangun ratusan model masjid. Pejabat setempat mengatakan, pembangunan masjid yang sebagiannya dilakukan dengan pendanaan Saudi itu bertujuan untuk mencoba melawan bentuk ekstrimisme di negara berpenduduk mayoritas Muslim tersebut.

 
Perdana Menteri Sheikh Hasina meresmikan pekerjaan pembangunan di sembilan masjid melalui konferensi video pada Kamis lalu. Menurut analis, Sheikh Hasina juga mencoba untuk meningkatkan hubungan dengan kelompok Muslim di tahun pemilihan.
 
Seorang pejabat senior mengatakan, sebanyak 560 model masjid dan pusat budaya akan dibangun dalam 30 bulan ke depan. Hal itu sebagai bagian dari upaya pemerintah untuk memerangi ekstrimisme.
 
"Dalam satu setengah bulan ke depan, pekerjaan di 100 masjid lain akan dimulai," kata Shahmim Afzal, yang mengepalai departemen urusan Islam Bangladesh, dilansir di Khaleej Times, Senin (9/4).
 
Menurutnya, masjid-masjid tersebut akan digunakan untuk berkhotbah yang isinya menentang filosofi Islam yang terdistorsikan dari kelompok-kelompok seperti partai oposisi Islam terbesar di Bangladesh Jamaat-e-Islami dan Ikhwanul Muslimin Mesir. Bangladesh telah memerangi ekstrimisme dalam beberapa tahun terakhir, setelah kelompok militan melakukan serangan terhadap minoritas agama, aktivis sekuler dan orang asing.
 
Afzal mengatakan, pusat ibadah tersebut akan terbuka untuk wanita. Tidak seperti kebanyakan sebanyak 300 ribu masjid di negara itu, masjid-masjid tersebut juga akan dilengkapi dengan perpustakaan dan pusat budaya.
 
"Setiap masjid akan menelan biaya senilai 150 juta taka (1,8 juta dolar)," tambahnya.
 
Sementara itu, imam akan diminta untuk memberikan ceramah agar menginspirasi masyarakat melawan ekstrimisme. Tahun lalu, Afzal mengatakan Arab Saudi akan menanggung bagian terbesar dari proyek tersebut. Namun, seorang pejabat senior kerajaan Saudi kemudian membantah rencana tersebut.
 
Afzal lantas mengatakan, bahwa Arab Saudi mendanai sebagian proyek tersebut. Menurutnya, mereka sudah mengirim sebagian dana itu tanpa mengungkapkan jumlahnya.
 
Seorang pakar mengatakan, tujuan sebenarnya dari proyek masjid bernilai miliaran dolar oleh pemerintah Hasina bisa bersifat politis. Menurutnya, ia ingin membangun hubungan dengan kelompok-kelompok Islam tradisional.
 
"Dia ingin memenangkan pasukan-pasukan ini," kata Ataur Rahman, ketua Pusat Studi Tata Kelola yang berbasis di Dhaka. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement