REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Alquran dan hadis merupakan ke nik matan luar biasa yang diturunkan oleh Allah SWT ke bumi. Manusia bisa mendapatkan berbagai petunjuk hidup dari Alquran dan hadis. Sebab itu, se bagai hamba-Nya, manusia sudah sepatutnya selalu bersyukur atas karunia yang Allah berikan.
Hal tersebut diungkapkan oleh Ustaz Oemar Mita dalam ka jian Islam tentang Persaudaraan, di Masjid Nurul Amal, Pasar Minggu, Jakarta, belum lama ini. Di turunkannya Alquran ke bumi, menurut Ustaz Mita, adalah bentuk kasih sayang Allah kepada manusia.
"Allah tidak membiarkan kita tersesat ketika menuju kepada Allah. Allah memberikan kenik mat an besar yaitu tidak hanya Alquran dan sunah, tapi saling bersaudara," ujar Ustaz Mita. Per saudaraan merupakan sebuah kenikmatan yang juga perlu di syukuri. Persaudaraan sangat pen ting untuk dipupuk bagi se tiap Muslim. Ustaz Mita menilai, persaudaraan merupakan kebutuhan, sebab akan terasa bermanfaat untuk menyelesaikan sebuah persoalan.
Allah juga telah menyebutkan bahwa persaudaraan merupakan sebuah kenikmatan. Seperti yang tertuang dalam Alquran surah Ali Imran ayat 103. "Dan berpegang teguhlah kamu sekalian dengan tali Allah dan janganlah kamu se kalian berpecah belah, dan ingatlah nikmat Allah atas kamu se mua ketika kamu bermusuh-mu suhan maka Dia (Allah) menjinakkan antara hati-hati kamu maka kamu menjadi bersaudara sementara kamu di atas tepi ju rang api neraka, maka Allah mendamaikan antara hati kamu. De mikianlah Allah menjelaskan ayat-ayatnya agar kamu mendapat petunjuk."
"Di situ (Ali Imran ayat 103) Allah menjelaskan, Allah mensyaratkan ayat ini yang mempersaudarakan kita adalah Allah. Itu bagian kenikmatan besar," kata Ustaz Mita. Selain Alquran, kata Ustaz Mita, sunah Rasulullah SAW juga membawa semangat per saudaraan. Nabi Muhammad, dengan gemilang berhasil mempersaudarakan sahabat Ansor dan Muhajirin, yang keduanya memiliki perbedaan yang mencolok. Rasulullah mampu meng ikat hati kedua kelompok tersebut hingga menjadi bersaudara. Sebab itu, Ustaz Mita tidak ragu menyebutkan bahwa Nabi Mu ham mad memiliki semangat persaudaraan yang luar biasa.
Karena itu, Ustaz Mita meng ajak seluruh umat Muslim agar mencontoh Rasulullah serta menjalankan semangat persaudaraan yang tertuang dalam Alquran dan hadis. "Semangat Alquran dan su nah bagaimana kita dipersau darakan dan dipertemukan dalam iman," kata Ustaz Mita menegas kan. Ustaz Mita menambahkan, per saudaraan merupakan hal yang sangat dibenci oleh iblis. Ra sulullah, kata dia, pernah me nyam paikan iblis pernah putus asa untuk tidak mendirikan pa tung-patung berhala di Makkah. Namun, iblis tidak akan pernah putus asa untuk menjadikan umat manusia saling bermusuh-mu suhan.
Bersaudara antara sesama ma nusia yang dibalut dengan ke imanan dan ketakwaan, kata Ustaz Mita, sangat penting. Dia mengungkapkan ada banyak ke istimewaan dari persaudaraan yang berlandaskan iman dan tak wa. Salah satunya bahwa persaudaraan tersebut adalah Allah secara langsung yang mempersaudarakan umat manusia. Para ulama juga telah bersepakat bah wa Allah yang menyuruh umat manusia agar bersaudara. Untuk itu, bersaudara merupakan ben tuk menjalankan perintah Allah. Sehingga, kata dia, Allah pun akan memberikan ganjaran besar bagi mereka yang melaksanakan kewajibannya.
"Allah akan mempertemukan di dunia dan akhirat. Allah se nang apabila bertemu talinya de ngan iman semata mata karena Allah. Orang bertemu karena Allah. Sesungguhnya itu mera sa kan kenikmatan. Orang bertemu berpisah karena Allah. Kelak akan dipertemukan kembali," kata dia.
Ustaz Mita melanjutkan, keistimewaan dari persaudaraan lain nya adalah tidak mengenal batas baik geografi maupun ras. Per saudaraan menjangkau sangat luas baik antarnegara dan tidak hanya terfokus kepada agama tertentu.
Menurut dia, keimanan dan ketakwaan menenggelamkan per bedaan baik fisik maupun lain nya. Kemudian, keistimewaan per saudaraan, yaitu Allah akan melipatgandakan imbalan bagi orang yang mempererat persau daraan.
Ustaz Mita pun menjelaskan, salah satu dosa besar jika manu sia tidak mampu mewujudkan per saudaraan di atas bumi ini. Sebab, hal tersebut akan berdam pak pada manusia yang akan sa ling menzalimi.
Dalam kesempatan tersebut, Ustaz Mita juga mengingatkan agar mengambil pelajaran kasus ke kerasan dan pembantaian ke pada etnis Rohingya di negara ba gian Rakhine, Myanmar. Dari ka sus tersebut banyak pelajaran yang bisa dipetik. "Kasus Rohing ya banyak memberikan pelajaran, yaitu orang yang mendapatkan musibah dia akan ditinggikan de rajatnya. Karena besarnya kesa bar an," kata dia.