REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Radwan Center, sebuah lembaga hafiz Alquran di Ukraina, Seran Arifof, menuturkan, Ramadhan menjadi momen bagi Muslimin Ukraina untuk mempelajari agama lebih mendalam dan beribadah lebih giat. Anak-anak pun lebih giat menghafal Kitabullah. "Ramadhan membawa kebahagiaan tersendiri bagi Muslim Ukraina. Selama bulan Ramadhan, Muslimin lebih aktif mengikuti program-program dakwah, bersedekah, dan tentu saja membayar zakat. Jumlah anak-anak yang menghafal Alquran pun meningkat," ujarnya.
Dakwah Islam pun lebih semangat saat bulan Ramadhan. Tak sedikit mualaf yang bersyahadat saat Ramadhan. "Kami melakukan usaha keras untuk memberikan pendidikan bagi Muslim dan non-Muslim tentang Ramadhan. Sungguh luar biasa setelah non-Muslim menerima brosur tentang Islam dan Ramadhan yang kami sebarkan, banyak di antara mereka yang memeluk Islam pada bulan Ramadhan," ujar Ketua Federasi Organisasi-organisasi Sosial (Arraid) Ukraina, Ismail al-Kadi.
Komunitas Muslim juga tumbuh pesat di negeri ini. Pemerintah Ukraina memberikan kebebasan, bahkan mendukung kegiatan komunitas Muslim. Dibandingkan negara lain di Eropa Timur, organisasi Muslim Ukrainalah yang paling pesat perkembangannya. Bahkan, ada organisasi Muslim Ukraina yang telah bergerak di ranah Eropa, yakni Direktorat Spiritual Muslim Ukraina. Organisasi ini telah menjalin kerja sama dengan Federasi Organisasi Islam Eropa (FIOE). ''Saya dan seluruh Muslim Ukraina percaya bahwa adopsi Charta Muslim Eropa dapat meningkatkan aktivitas kami di antara negara-negara Eropa,'' ujar Kepala Direktorat Spiritual Muslim Ukraina, Mufti Said Ismagilov.