REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA Sejak menerima mandat calon presiden dari Gerindra pada (11/4) lalu, hingga kini Ketua Umum partai Gerindra masih belum mendeklarasikan diri. Apakah dirinya yang akan maju sebagai capres untuk kesekian kalinya atau hanya menjadi King Maker.

Menurut pengamat politik Univeritas Paramadina, Hendri Satrio, belum mendeklarasikan diri merupakan startegi yang digunakan oleh Prabowo. Hal yang wajar kata dia karena Prabowo ingin melihat peta poltik terlebih dahulu.

"Ya wajar kalau Prabowo belum mendeklarasikan diri, karena memang dia harus tunggu beberapa kejadian politik," ujar Hendri kepada Republika.co.id, Jumat (13/4).

Salah satunya terang Hendri, Prabowo harus menunggu hasil pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2018. Kemudian Prabowo juga akan mempertimbangkan tokoh-tokoh yang muncul selanjutnya serta dukungan partai politik yang harus dipertimbangkan. "Jadi wajar saja (belum deklarasi), kita tunggu saja," ujarnya.

Gerindra resmi mengusung Prabowo kembali sebagai Capres pada (11/4). Prabowo juga menyatakan siap menerima mandat tersebut, bahkan Ketua Umum Partai Gerindra itu menampik jika dirinya dinilai galau dan ragu-ragu untuk kembali maju dalam Pilpres 2019.

"Saya adalah pemegang mandat, saya adalah pejuang Partai Gerindra. Selama saya diberi kekuatan oleh Yang Mahakuasa, saya masih bisa berjuang, dan selama saya dipercaya oleh Partai Gerindra kepada saya, akan saya jalankan," kata Prabowo dengan berapi-api," ujar Prabowo dalam rekaman saat sambutan rakornas dan dikonfirmasi Partai Gerindra.

Ikuti Whatsapp Channel Republika