Selasa 17 Apr 2018 14:14 WIB

Amien Rais Dilaporkan, Kompolnas: Tergantung Fakta Hukumnya

Bekto berharap polisi bertindak profesional menangani laporan terhadap Amien Rais

Rep: Inas Widyanuratikah/ Red: Bilal Ramadhan
Amien Rais
Foto: Agung Supriyanto/Republika
Amien Rais

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Majelis Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais dilaporkan oleh Cyber Indonesia ke Polda Metro Jaya Ahad, (15/4) terkait pernyataannya soal partai partai setan dan partai agama. Mengomentari hal tersebut, Sekretaris Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Bekto Suprapto mengatakan siapapun bisa dilaporkan atau melaporkan ke polisi asal berdasarkan aturan.

"Secara umum siapa saja bisa dilaporkan dan melaporkan ke polisi, karena pada dasarnya semua orang memiliki kedudukan sama di muka hukum. Hanya untuk memprosesnya polisi harus berdasarkan aturan yang ada di KUHAP dan Peraturan Kapolri, yaitu terkait dengan ada tidaknya fakta-fakta hukum sesuai laporan," kata Bekto, ketika dihubungi Republika.co.id, Selasa (17/4).

Terkait kasus Amien Rais tersebut, Bekto pun berharap segala prosesnya dilakukan secara profesional. "Saya berharap polisi bertindak profesional dalam memproses laporan tersebut," lanjut dia.

Sebelumnya, Amien Rais menyebut PAN, PKS, dan Gerindra dalam sebuah tausiah sebagai partai yang membela Allah. Dia juga mengatakan, orang-orang yang anti-Tuhan akan bergabung dengan partai besar yang disebut sebagai partai setan. Namun, Amien tidak menyebutkan partai apa yang dimaksud.

Disebabkan karena hal tersebut, Ketua Cyber Indonesia Aulia Fahmi melaporkan Amien Rais ke polisi karena tidak terima dengan istilah partai Islam dan partai setan. Aulia menilai pernyataan tersebut melawan hukum karena bernada provokasi dan berpotensi memecah belah bangsa Indonesia.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement