Rabu 18 Apr 2018 16:17 WIB

Rouhani: Iran akan Terus Produksi Senjata

Presiden Iran menegaskan senjata Iran bukan untuk melakukan agresi.

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Nur Aini
Hassan Rouhani
Foto: EPA/Matt Campbell
Hassan Rouhani

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Presiden Iran Hassan Rouhani mengatakan negaranya tidak bermaksud melakukan agresi terhadap negara-negara tetangganya. Namun ia mengaku, Iran akan terus memproduksi semua senjata yang dibutuhkan untuk pertahanan.

"Kami memberi tahu dunia bahwa kami akan memproduksi senjata apa pun yang kami butuhkan, atau jika perlu kami akan mendapatkannya. Kami belum menunggu ... dan tidak akan menunggu pernyataan atau kesepakatan dari yang lain," kata Rouhani dalam parade militer untuk memperingati Hari Tentara Iran di Teheran, Rabu (18/4).

"Tetapi pada saat yang sama, kami juga mengumumkan ke negara-negara tetangga kami di wilayah ini...kami tidak bermaksud melakukan agresi terhadap Anda," kata dia.

Amerika Serikat (AS) dan sekutunya mendesak Iran agar menghentikan program rudal balistik. Namun, Teheran melihat program tersebut sebagai hal yang penting bagi sistem pertahanan negaranya.

Presiden AS Donald Trump mengancam akan menghentikan kesepakatan nuklir 2015 pada 12 Mei mendatang, kecuali ada perbaikan. Kesepakatan itu dibuat untuk melonggarkan sanksi terhadap Iran dengan imbalan Iran mengekang program rudalnya. "Kami ingin menjalin hubungan persahabatan dan persaudaraan dengan tetangga kami dan kami memberi tahu mereka bahwa senjata kami, peralatan kami, rudal kami, pesawat kami, tank kami tidak digunakan untuk melawan mereka, ini digunakan untuk tindakan pencegahan," kata Rouhani.

Arab Saudi yang merupakan saingan regional Iran, menuduh Iran berusaha mendominasi Timur Tengah melalui perluasan pasukan proksi di sejumlah negara seperti Suriah, Irak, dan Lebanon. Iran berpendapat pasukan-pasukan tersebut beroperasi dengan izin pemerintah-pemerintah sekutunya untuk memerangi kelompok-kelompok militan dan mencegah disintegrasi negara-negara.

Rouhani tidak menyebutkan nama Israel yang dianggapnya sebagai sebagai negara yang tidak sah. Ia pernah mengatakan, pembubaran Israel merupakan prioritas utama bagi negaranya. Israel telah menyatakan keprihatinannya atas kehadiran pasukan Iran yang semakin meningkat di sepanjang perbatasan. Israel baru-baru ini juga meluncurkan serangan udara terhadap posisi Iran di Suriah.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement