Jumat 20 Apr 2018 15:55 WIB

Agar Menjadi Keluarga Qurani, Ini Caranya

Dekatkan interaksi anak dan Alquran.

Laznas BMH Perwakilan Sulawesi Tenggara bekerjasama dengan Dewan Pengurus Hidayatullah Sulawesi Tenggara menggelar Tabligh Akbar dengan tema Membentuk Keluarga Qurani bersama Master Training Keluarga Qurani Ustaz  Drs. Zainuddin Musaddad, MA.
Foto: Dok BMH Kendari
Laznas BMH Perwakilan Sulawesi Tenggara bekerjasama dengan Dewan Pengurus Hidayatullah Sulawesi Tenggara menggelar Tabligh Akbar dengan tema Membentuk Keluarga Qurani bersama Master Training Keluarga Qurani Ustaz Drs. Zainuddin Musaddad, MA.

REPUBLIKA.CO.ID, KENDARI -- Laznas BMH Perwakilan Sulawesi Tenggara bekerja sama dengan Dewan Pengurus Hidayatullah Sulawesi Tenggara menggelar tabligh akbar dengan tema "Membentuk Keluarga Qurani bersama Master Training Keluarga Qurani Ustaz Drs Zainuddin Musaddad, MA".

Acara yang berlangsung di Pesantren Hidayatullah Putri, Jalan Orinunggu, Kendari, Sulawesi Tenggara, itu diikuti oleh 600 orang, Sabtu, (14/4).

Ustaz Zainuddin Musaddad adalah seorang praktisi parenting Qurani dengan enam orang anak yang seluruhnya hafiz Quran. Salah satu anak laki-laki Zainuddin saat ini sedang mewakili Universitas Islam Madinah dalam lomba hafalan Alquran 30 juz di Dubai.

Dalam tabligh akbar ini, Zainuddin memberikan penjelasan perihal bagaimana mendidik anak agar dapat menjadi seorang hafiz Quran.

“Bapak, Ibu, anak kita sukses, bekerja di tempat yang besar gajinya, itu sangat baik. Tetapi akan jauh lebih baik ketika anak-anak itu sejak kecil telah dekat, bahkan hafal Alquran, sehingga hidupnya tak bertabur bunga kala di dunia semata, tetapi dunia dan akhirat. Bagaimana caranya, berikan contoh, berikan keteladanan, dan buatlah hati dan perasaan mereka nyaman bersama Alquran,” katanya menerangkan.

Zainuddin menambahkan, malah sangat bagus jika anak-anak kita masih balita.

“Lebih-lebih yang saat ini punya anak balita, kesempatannya sangat terbuka. Peluk buah hati kita dengan membisikkan ayat-ayat Alquran di telinganya. Bahkan, kalau perlu berkomunikasi dengan anak-anak dengan Alquran,” katanya.

Lebih jauh, Zainuddin menambahkan bahwa jangan abai dengan interaksi anak dengan selain Alquran, terutama gawai dan segala macam tontonan yang tidak edukatif.

“Jangan dibebaskan melihat tontonan yang hanya memenuhi ruang memori anak kita dengan segala macam hal yang tidak membuatnya semakin dekat dengan Alquran. Itu sangat menghambat, sementara masa keemasan anak benar-benar hanya sebentar,” katanya menegaskan.

Kegiatan serupa rencananya digelar di beberapa tempat selain Kendari. “Insya Allah BMH akan menyelenggarakan acara semacam ini di beberapa tempat, seperti di Kabupaten Kolaka, Konawe, Kota Kendari, Kota Baubau, dan berakhir di Buton Tengah,” tutur Kepala BMH Perwakilan Sulawesi Tenggara, Fatahillah.

Di penghujung acara, BMH juga menyalurkan 1.000 bantuan perlengkapan shalat. Secara simbolis bantuan diberikan kepada lima orang mualaf warga Nanga Nanga binaan BMH.

“Alhamdulillah ini adalah amanah salah seorang muzaki kepada BMH dalam bentuk paket yang berisi sarung dan mukena. Paket tersebut disalurkan ke seluruh mualaf dan binaan BMH se-Sulawesi Tenggara,” kata Fatahillah.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement