Senin 23 Apr 2018 15:06 WIB

Jokowi: Saya Jangan Direcoki Urusan Elektabilitas

Jokowi mengatakan masih banyak program yang sampai saat ini belum selesai.

Presiden Joko Widodo
Foto: Republika/Debbie Sutrisno
Presiden Joko Widodo

REPUBLIKA.CO.ID, PURBALINGGA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menginginkan agar kerjanya dalam memimpin pemerintahan dengan beragam program yang dicanangkan tidak direcoki urusan elektabilitas terkait dengan pemilu mendatang. Mantan gubernur DKI itu mengaku masih begitu banyak program yang sampai saat ini belum rampung.

"Saya masih fokus konsentrasi pada pekerjaan-pekerjaan yang banyak yang belum selesai, enggak usah direcoki dengan urusan elektabilitas," kata Presiden Jokowi saat meninjau rencana pengembangan Bandara Jenderal Besar (JB) Soedirman di Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, Senin (23/4).

Oleh karena itu, ia meminta kesempatan agar bisa tetap berkonsentrasi pada pekerjaannya itu hingga akhir masa kerjanya rampung pada 2019. Namun, ia tampak tersenyum saat awal ditanya terkait dengan terus melonjaknya elektabilitas dan popularitas dirinya di kalangan masyarakat.

Dalam beberapa survei dari lembaga survei nasional dapat diketahui elektabilitas Jokowi yang terus naik dibandingkan dengan elektabilitas lawan-lawan politiknya, khususnya Prabowo. Survei Cyrus Network, misalnya, menunjukkan elektabilitas Jokowi 58,5 persen, sementara Prabowo hanya 21,8 persen.

Survei serupa yang dilakukan oleh Polcomm Institute yang diumumkan Maret 2018 menunjukkan elektabilitas Jokowi lebih tinggi daripada Prabowo. Bahkan, untuk survei yang dilakukan Litbang Kompas juga menunjukkan hasil responden yang memilih Jokowi apabila pilpres digelar saat ini mencapai 55,9 persen.

Angka itu meningkat dibandingkan dengan enam bulan sebelumnya, elektabilitas Jokowi masih 46,3 persen. Sementara itu, potensi keterpilihan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto 14,1 persen, turun dari hasil survei enam bulan lalu yang merekam angka 18,2 persen.

Pada kesempatan tinjauannya ke Bandara JB Soedirman, Purbalingga, Presiden didampingi Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, dan Sekretaris Kabinet Pramono.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement