REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pihak Persija Jakarta merespons kabar tak mungkin diselenggarakannya laga panas kontra Persib dalam laga lanjutan Liga 1 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Sabtu (28/4). Direktur Utama Persija, Gede Widiade, akan mendatangi Polda Metro Jaya untuk berkoordinasi perihal penjadwalan ulang pertandingan dua klub besar sepak bola Indonesia itu.
"Sekarang kami lagi mau bertemu bersama dengan pihak Gelora Bung Karno (GBK) dan yang lain-lain untuk memformulasikan surat dari Polda," kata Gede saat dihubungi, Rabu (25/4).
Gede mengungkapkan, pihaknya akan menindaklanjuti permintaan Polda Metro Jaya terkait penjadwalan ulang pertandingan di SUGBK. Ia mengaku sudah menerima surat usulan penundaan pertandingan dari pihak Polda Metro Jaya.
"Surat dari Polda seperti itu, kami harus menindaklanjutinya," ujar Gede Widiade.
Lebih lanjut, ia menjelaskan, kepolisian sangat berpengaruh dalam keberlangsungan jalannya pertandingan yang biasa diberi julukan el Clasico Indonesia di SUGBK itu. Maka dari itu, pihaknya harus menindaklanjuti permintaan dari pihak kepolisian.
"Karena tidak mungkin panitia pelaksana mengadakan pertandingan tanpa rekomendasi dari kepolisian. GBK pun juga tidak mengizinkan pasti," tutur Gede.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Argo Yuwono, meminta kepada PSSI untuk menjadwal ulang pertandingan Persija VS Persib yang akan dilaksanakan pada Sabtu (28/4). Penjadwalan ulang pertandingan untuk kedua klub tersebut, diminta sampai setelah Hari Buruh Sedunia (Mayday) usai.
Ia mengungkapkan alasan pihak kepolisian meminta penjadwalan ulang pertandingan tersebut, adalah untuk bisa menghargai perayaan hari buruh agar situasi tetap kondusif.