Jumat 27 Apr 2018 15:01 WIB

Puan Ajak Al-Azhar Kerja Sama Kembangkan Islam Moderat

Saat ini, ada sekitar 4.600 mahasiswa Indonesia yang belajar di al-Azhar.

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Ani Nursalikah
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani.
Foto: Republika/Wahyu Suryana
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani.

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani melakukan kunjungan ke Universitas al-Azhar, Mesir. Dalam kunjungannya, Puan bertemu dengan Grand Sheikh al-Azhar Ahmad Mohamad ath-Tayeb.

Pada pertemuan itu, Puan menyinggung potensi kerja sama riil membangun Islam moderat dan meminimalisasi Islam radikal melalui kerja sama yang intensif dengan al-Azhar, khususnya di bidang pendidikan bagi dai.

"Kita perlu mengembangkan kurikulum Islam yang moderat di Indonesia, yang dimulai sejak SD hingga perguruan tinggi. Al-Azhar bisa berperan aktif dalam pengembangan kurikulum tersebut," kata Puan, dalam keterangan yang diterima Republika.co.id dari KBRI Kairo, Jumat (27/4).

Pada pertemuan itu, Puan juga menyampaikan terima kasih atas peran al-Azhar dalam menciptakan alumni-alumni yang menjadi tokoh-tokoh Islam di Indonesia. Puan juga memuji komitmen al-Azhar yang siap mengirim guru untuk mengajar dai serta menyediakan beasiswa untuk ustaz di Indonesia. Saat ini, ada sekitar 4.600 mahasiswa Indonesia yang belajar di al-Azhar. Dalam kesempatan ini, Grand Sheikh berharap mahasiswa yang tidak mendapat beasiswa dari al-Azhar bisa mendapatkan beasiswa dari pemerintah.

(Grand Sheikh Al-Azhar: Pancasila Esensi Ajaran Islam)

Selain itu, Menko PMK juga menyampaikan salam dari Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) untuk Grand Sheikh al-Azhar. Menurut Puan, Presiden Jokowi menyambut gembira dan mengucapkan terima kasih atas kesediaan Grand Sheikh al-Azhar untuk menghadiri dan menjadi pembicara dalam High Level Consultation of World Muslim Scholars on Wasatiyat al-Islam (HLC-WMS) di Bogor pada 13 Mei mendatang.

Dubes RI untuk Mesir Helmy Fauzy tampak mendampingi Menko PMK dalam pertemuan tersebut. Ia mengatakan, sampai saat ini masyarakat Indonesia secara umum sangat antusias mengirimkan putra-putrinya belajar ke Mesir. Hal itu, menurut dia, membuktikan al-Azhar masih tetap menjadi kiblat ilmu agama Islam bagi masyarakat Indonesia dan dunia.

Dalam kunjungannya ke Mesir selama tiga hari, Menko PMK, antara lain, bertemu dengan Grand Sheikh al-Azhar dan Grand Mufti Mesir Prof Dr Shawki Allam, serta melakukan pertemuan dengan para pelajar Indonesia di Asrama Indonesia Universitas al-Azhar. Selain sebagai upaya peningkatan hubungan bilateral, kunjungan Menko PMK ke Mesir adalah dalam rangka peningkatan kerja sama di bidang pendidikan dan keagamaan.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement