Ahad 29 Apr 2018 10:48 WIB

Bandung Terima Hibah Rp 39 Miliar dari Inggris

Hibah dari Inggris akan digunakan untuk pengembangan transportasi Kota Bandung.

Rep: Zuli Istiqomah/ Red: Nur Aini
Prototipe Light Rail Transit (LRT) Metro Kapsul Bandung dipajang di Alun-alun, Kota Bandung, Kamis (6/4). Alat transportasi massal modern ini rencananya akan mulai dibangun Mei 2017.
Foto: Republika/Edi Yusuf
Prototipe Light Rail Transit (LRT) Metro Kapsul Bandung dipajang di Alun-alun, Kota Bandung, Kamis (6/4). Alat transportasi massal modern ini rencananya akan mulai dibangun Mei 2017.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Inggris akan memberikan hibah sebesar 2 juta poundsterling atau senilai Rp 39 miliar kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung. Hibah tersebut merupakan bagian dari program Prosperity Fund Future Cities yang dilakukan Pemerintah Inggris.

Program tersebut bertujuan untuk membantu kota-kota besar dalam mengembangkan ekonomi, mengurangi kemiskinan, dan menciptakan peluang investasi bagi perusahaan-perusahaan Inggris. Kota Bandungterpilih menjadi salah satu kota di Indonesia yang akan menerima hibah.

Deputy Head of Economics and Prosperity Kedutaan Besar Inggris, Sam Hayes pun menggelar pertemuan dengan Penjabat Sementara (Pjs) Wali Kota Bandung Muhamad Solihin untuk membicarakan tentang tindak lanjut bantuan hibah dari Pemerintah Inggris di Balai Kota Bandung akhir pekan lalu. "Bantuan itu akan diberikan dalam jangka waktu tiga tahun, 2019 sampai 2021," kata Hayes.

Hayes mengatakan, pihaknya telah memberikan dukungan melalui asistensi kepada Pemkot Bandung dalam hal pembentukan pola Public-Private Partnership (PPP) sejak tahun lalu. Pemerintah Inggris, bekerja sama dengan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) telah memberikan serangkaian workshop untuk kota-kota terpilih di Indonesia.

Bantuan tersebut, katanya, dirancang untuk difokuskan pada bidang perencanaan kota, transportasi, dan perubahan iklim. Khusus di Kota Bandung, bantuan tersebut diarahkan pada penyiapan proyek infrastruktur transportasi dengan menggunakan skema Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU), khususnya dalam penyusunan studi kelayakan proyek.

"Kita juga tengah membahas tentang skema PPP untuk pembangunan Light Rapid Transit (LRT) untuk Kota Bandung, khususnya di koridor 1 dan 2," ujar Hayes.

Pjs Wali Kota Bandung Muhamad Solihin menyambut baik hibah yang diberikan Pemerintah Inggris. Menurutnya, bantuan ini dapat sangat mempercepat pembangunan di Kota Bandung. Sebab, selain mendapatkan bantuan finansial, Kota Bandung juga mendapatkan asistensi melalui program tersebut. "Semoga program ini dapat kita tindaklanjuti dengan baik dan bisa bermanfaat bagi Kota Bandung, " kata Solihin.

Selain itu, bantuan juga diperuntukkan untuk berbagi pengetahuan dan pembangunan kapasitas, khususnya dalam metode pengadaan badan usaha. Sehingga akan turut mengembangkan perkonomian di Kota Bandung.

Selain Kota Bandung, bantuan juga juga diberikan kepada delapan kota lain di enam negara ASEAN, meliputi Myanmar, Thailand, Vietnam, dan Malaysia. Di Indonesia, bantuan diberikan kepada Kota Bandung dan Kota Surabaya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement