Selasa 01 May 2018 17:30 WIB

Prabowo: Elit Indonesia Bodoh dan Berhati Beku

Prabowo sebut elit Indonesia tak mampu menjaga kekayaan bangsa Indonesia

Rep: Febrian Fachri/ Red: Bilal Ramadhan
Calon Presiden dari Partai Gerindra Prabowo Subianto menghadiri rangkaian acara buruh KSPI, May Day di Istora Senayan, Selasa (1/5).
Foto: Republika/Amri Amrullah
Calon Presiden dari Partai Gerindra Prabowo Subianto menghadiri rangkaian acara buruh KSPI, May Day di Istora Senayan, Selasa (1/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mengkritik keras elit-elit Indonesia yang menurutnya telah gagal melaksanakan tugas untuk mensejahterakan bangsa Indonesia. Prabowo bahkan berani menyebut kalau elit Indonesia itu bodoh dan tidak becus mengurusi kepentingan bangsa.

"Saya lihat elit-elit Indoensia entah bodoh entah apa. Atau memang mereka hatinya sudah beku. Atau memang mereka tak cinta sama bangsa Indonesia. Tapi juga bisa jadi mereka tidak mampu melihat kepentingan bangsa dan rakyat. Tak mampu menjaga kekayaan bangsa Indonesia," kata Prabowo dalam orasi politiknya di depan ribuan kaum buruh di Istora, Senayan Jakarta, Selasa (1/5).

Mantan Danjen Kopasus itu menyebut kondisi itulah yang membuat dirinya memutuskan untuk bertarung kembali pada Pilpres 2019 nanti. Ia merasa bangsa Indonesia masih butuh tenaga dan pemikirannya untuk terus mengabdi kepada bangsa.

Prabowo menceritakan percakapan dirinya dengan sang ayah Sumitro Djodjohadikusumo ketika dirinya masih muda. Prabowo menyebut ayahnya memintanya untuk bertugas dan berbuat demi membela kepentingan bangsa dan negara.

Soemitro meminta Prabowo untuk membela kaum yang miskin dan lemah untuk tidak diabaikan oleh negara. "Saya merasa sangat bahagia karena orang tua saya dulu selalu ajarkan saya. Prabowo, apapun yang kamu kerjakan dan hasilkan selalu bela rakyatmu, bela yang miskin. Itu tugasmu sebagai anak saya," ujar Prabowo menceritakan dialognya dengan Soemitro yang merupakan mantan Menteri Keuangan RI di masa pemerintahan Presiden Soekarno.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement