Kamis 03 May 2018 21:36 WIB

Pemindahan Kedubes AS ke Yerusalem Jadi Perhatian OKI

Palestina menjadi isu inti pembahasan dalam pertemuan OKI.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nur Aini
Suasana kota yerusalem
Foto: Al Jazeera.com
Suasana kota yerusalem

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanatha Nasir mengatakan proses pelaksanaan pembukaan kedutaan besar Amerika Serikat (AS) untuk Israel di Yerusalem akan menjadi salah satu isu yang disorot dalam Konferensi Tingkat Menteri (KTM) Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) ke-45. Konferensi tersebut akan digelar di Dhaka, Bangladesh, pada 5-6 Mei mendatang.

"Tentu mengenai rencana pelaksanaan pembukaan kedubes AS di Yerusalem, ini akan jadi perhatian menteri-menteri OKI besok tanggal 5 (Mei),"ungkap Arrmanatha atau akrab disapa Tata ketika menggelar pertemuan pers di gedung Kementerian Luar Negeri di Jakarta, Kamis (3/5).

Kendati demikian, Tata belum dapat memastikan apa dan bagaimana reaksi OKI terkait pembukaan kedubes AS di Yerusalem. "Kita belum tahu apa yang akan jadi reaksi OKI," ujarnya. Kendati demikian, Tata mengatakan, isu Palestina memang merupakan isu inti OKI. "Karena kalau kita ingat, isu Palestina-lah yang menjadi salah satu alasan dibentuknya OKI," ujarnya.

Oleh sebab itu, isu Palestina tak pernah luput dari pembahasan OKI. "Palestina merupakan standing issue yang selalu dibahas dalam pertemuan KTM maupun KTT (Konferensi Tingkat Tinggi) OKI," ujar Tata.

Konferensi Tingkat Menteri OKI ke-45 akan mengusung tema "Islamic Values for Sustainable Peace, Solidarity, and Prosperity". Dalam pertemuan tersebut delegasi Indonesia akan dipimpin oleh Wakil Menteri Luar Negeri A.M. Fachir. Terdapat beberapa isu yang akan diangkat Indonesia dalam KTM OKI kali ini, antara lain tentang kinerja dan transparansi OKI dalam mengambil keputusan. Selain itu, Indonesia akan turut mengangkat isu tentang peningkatan upaya kerja sama dalam bidang kesehatan dan ekonomi.

Baca juga: Perwakilan OKI akan Kunjungi Kamp Pengungsi Rohingya

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement