Senin 07 May 2018 18:46 WIB

Abraham Samad Deklarasikan Diri Jadi Capres

Deklarasi Abraham Samad capres hari ini digelar di Makassar.

[ilustrasi] Mantan ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad menjawab pertanyaan wartawan saat dialog bersama Jurnalis Yogyakarta di Sleman, DI Yogyakarta, Minggu (15/4).
Foto: Antara/Andreas Fitri Atmoko
[ilustrasi] Mantan ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad menjawab pertanyaan wartawan saat dialog bersama Jurnalis Yogyakarta di Sleman, DI Yogyakarta, Minggu (15/4).

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Abraham Samad hadir memberikan ceramah kebangsaannya pada deklarasi menjadi bakal calon presiden (capres) Indonesia pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2019. Deklarasi mengambil tempat  di anjungan City of Makassar.

"Hari ini saya hadir di sini pada deklarasi sebagai calon presiden yang dilakukan oleh teman-teman, sahabat dari berbagai daerah di Kawasan Timur Indonesia tidak lain karena ingin mewakafkan diri kepada bangsa ini," ujar Abraham Samad di Makassar, Senin (7/5).

Mantan ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) 2011-2015 itu mengatakan, deklarasi yang dilakukan oleh Komunitas Millenial Kawasan Timur Indonesia dengan mendorong dirinya sebagai bakal capres untuk menawarkan poros baru ataupun alternatif baru pada pemilu nanti. Ia mengaku, sebelum dirinya memantapkan diri mengambil keputusan untuk mewakafkan dirinya kepada bangsa dan negara ini, dirinya banyak menerima dorongan dari berbagai kalangan di seluruh Indonesia.

"Jadi prosesnya panjang sebelum saya bersedia menyatakan diri untuk maju menjadi calon presiden. Saya setelah tidak lagin menjadi Ketua KPK masih sering keliling Indonesia mengisi kuliah kebangsaan dan dorongan-dorongan maju di pemilu itu datang dari seluruh Indonesia," katanya.

Abraham menyebut, dukungan dari keluarga, kolega maupun rakyat Indonesia dari berbagai kalangan. Khususnya, di kalangan kampus itu semakin memantapkan dirinya setelah melihat carut marut situasi bangsa ini.

"Saya berkeliling Indonesia dan mendengar langsung keluh kesah dari masyarakat. Mereka semua bangga menjadi orang Indonesia dengan kekayaan alam yang melimpah tetapi hanya menjadi penonton di negerinya sendiri. Belum lagi uang rakyat yang banyak dikorupsi, itulah yang memantapkan saya untuk mewakafkan diri," terangnya.

Sementara Panglima Pejuang AS for Indonesia, Djusman AR menuturkan deklarasi dihadiri ribuan orang dari beberapa elemen organisasi, kalangan lembaga swadaya masyarakat, penggiat antikorupsi, akademisi, mahasiswa, komunitas aliansi perempuan, dan pekerja, termasuk undangan masyarakat umum.

Koordinator Forum Komunikasi Lintas (FoKaL) Sulawesi itu menyebutkan Makassar dan Sulawesi Selatan menjadi kota deklarasi setelah Palembang (Sumatra Selatan), Padang (Sumatra Barat). Deklarasi rencananya akan dilaksanakan di 34 provinsi di Indonesia.

"Deklarasi ini adalah murni dorongan teman-teman dan masyarakat menyikapi persoalan bangsa hingga akhirnya memilih Pak Abraham. Terus terang ini inisiatif kami, sebab Pak Abraham awalnya tidak mengetahui ada deklarasi seperti ini," ujarnya.

Menurut Djusman, Abraham dipilih karena dikenal sebagai sosok yang getol memberantas serta memerangi perilaku korupsi di Indonesia. Sehingga, wajar bila tokoh nasional asal Sulsel ini dipilih sebagai alternatif capres yang mumpuni.

"Kalau sosok AS bukan hanya tokoh nasional tapi sudah menjadi tokoh di ASEAN. Ada beberapa negara di Asia telah memberikan penghargaan termasuk membuat patungnya karena dinilai sebagai tokoh penegak hukum serta keadilan," ujar Djusman.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement