Rabu 09 May 2018 09:38 WIB

PB Wanita Al Irsyad Al Islamiyyah akan Resmikan Masjid Rutan

Pembangunan masjid ini atas kerja sama berbagai organisasi Islam wanita.

Rep: Ratna Ajeng Tedjomukti/ Red: Agung Sasongko
Pengurus Besar Waita Al Irsyad mengenalkan pengurus baru periode 2017-2022 ketika kunjungannya ke kantor Harian Republika, Selasa (8/5) malam.
Foto: Republika/ Ratna Ajeng Tedjomukti
Pengurus Besar Waita Al Irsyad mengenalkan pengurus baru periode 2017-2022 ketika kunjungannya ke kantor Harian Republika, Selasa (8/5) malam.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Pengurus Besar Waita Al Irsyad mengenalkan pengurus baru periode 2017-2022 ketika kunjungannya ke kantor Republika, Selasa (8/5) malam.

Fahimah Askar kembali terpilih sebagai Ketua Umum PB Wanita Al Irsyad. Dia bersama dengan Ketua Departemen Organisasi dan Kaderisasi Mufidah Said Bawazir, Ketua Bidang Komunikasi Eva Ambadar, anggota Departemen Media dan Komunikasi Luly Larissa Agiel, dan anggota Departemen Pendidikan Ummi Kulsum Muhammad Abdul Aziz memaparkan berbagai program kerja selama kepengurusan mereka lima tahun ke depan.

"Program terdekat kami adalah peresmian Masjid Rumah Tahanan Wanita di Pondok Bambu, Jakarta Timur, Sabtu (12/5) mendatang," ujar dia saat bertemu dengan redaksi Republika.

Sebenarnya pembangunan masjid ini atas kerja sama berbagai organisasi Islam wanita yang ada di Indonesia. Masjid ini menghabiskan anggaran hingga Rp 700 juta. Tidak ada sama sekali pungutan dari warga binaan, murni dukungan ormas Iislam wanita.

Ide awal pembangunan masjid ini ketika Fahimah mengunjungi rekannya yang menjadi warga binaan, mantan menteri kesehatan Siti Fadillah Supari. Saat itu sudah waktunya shalat, Fahimah meminta izin untuk melaksanakan shalat, tetapi tidak ada tempat shalat yang layak. Hanya ada tempat kecil di pojokkan dan itu terlihat kotor.

Mantan menkes itu kemudian menyarankan agar Fahimah bergerak membangun masjid yang layak. Sebab, Rutan Pondok Bambu itu memiliki 700 warga binaan wanita, 500 di antaranta karena kasus narkoba dan butuh siraman rohani.

Arsitek pembangunan masjid dilakukan sendiri oleh Fahimah bersama keluarga. Gaya bangunannya memang harus mengikuti aturan rutan, di antaranya tidak boleh menggunaka pagar, dinding masjid harus tranparan, dan dominan kaca.

Masjid ini berkapasitas 200 orang dilengkapi dengan pendingin ruangan dan perlengkapan ibadah lainnya. "Bagi umat Islam yang masih ingin membantu untuk melengkapi fasilitas seperti mukena, dipersilakan untuk memberikannya karena warga binaan Muslim di Rutan Pondok Bambu cukup banyak," kata dia.

Rencananya peresmian masjid tersebut akan dihadiri Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Selain sebagai tempat shalat lima waktu, nantinya masjid ini akan diisi oleh kajian rutin dari berbagai ormas Islam wanita.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement