Jumat 11 May 2018 16:03 WIB

Makna Jihad Menurut KH Ma'ruf Amin

Negara Indonesia dibangun atas dasar kesepakatan

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Muhammad Hafil
KH Ma\'ruf Amin
KH Ma\'ruf Amin

REPUBLIKA.CO.ID,  CILEGON -- Ketua  Umum MUI KH Ma'ruf Amin menyebut saat ini tak sedikit masyarakat yang salah memahami makna jihad. Kiai Ma'ruf menjelaskan, makna jihad pada zaman dahulu yakni berjuang memerangi dan mengusir musuh.

Namun, pada zaman saat ini, Indonesia bukan lagi merupakan negara perang.

"Memang bukan Darul Islam, tapi bukan negara kafir, bukan negara perang. Tapi negara kesepakatan," ujar Ma'ruf di acara peringatan hari lahir Al-Khairiyah Citangkil, Cilegon, Banten, Jumat (11/5).

Karena itu, ia menekankan agar tak ada lagi perang di Indonesia. Masyarakat, kata dia, harus memaknai jihad pada zaman saat ini dengan melakukan perbaikan di seluruh aspek. Baik aspek pendidikan dan ekonomi.

"Kita lanjutkan semangat Kiai Syamun (Pendiri Al-Khairiyah). Tapi bukan mengangkat senjata tapi melakukan perbaikan-perbaikan," ujar Kiai Ma'ruf.

Menurut Kiai Ma'ruf, kemerdekaan Indonesia dicapai melalui perjuangan-perjuangan. Karena itu, masyarakat Indonesia harus bersama-sama menjaga keutuhan negara ini.

"Dan negara ini sudah diberikan landasannya oleh para pendiri bangsa sehingga kita tidak perlu berdebat lagi mencari dasar negara. (Negara) Dibangun di atas kesepakatan. Jadi negara ini kuat sekali," kata dia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement