REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Duta Besar Palestina untuk Indonesia Zuhair Saleh Muhammad Al-Shun mengatakan, bangsa Palestina mengapresiasi rakyat Indonesia yang menggelar aksi 115 atau Aksi Bela Baitul Maqdis di Monumen Nasional Jakarta, Jumat.
"Saat ini ratusan ribu orang dari berbagai elemen masyarakat Indonesia menggelar aksi bela Baitul Maqdis di Monumen Nasional untuk memprotes rencana pemindahan Kedutaan Besar Amerika Serikat di Israel dari Tel Aviv ke Yerusalem," kata Zuhair Al Shun di Jakarta, Jumat (11/5).
Zuhair mengatakan sangat menghargai aksi damai tersebut sebagai bentuk dukungan kepada rakyat Palestina dalam memperjuangkan kemerdekaannya.
"Kami sangat senang sekali bangsa Indonesia secara konsisten terus memberikan dukungan kepada Palestina," kata dia.
Ia mengatakan keputusan Presiden Donald Trump yang mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel tidak mengubah hak rakyat Palestina terhadap status tanah suci tersebut.
"Yerusalem adalah ibu kota masa depan Palestina dan tidak bisa terpisahkan dari rakyat Palestina," ujar dia.
Aksi Bebaskan Baitul Maqdis dimulai dengan shalat Subuh berjamaah di Monumen Nasional, Jumat. Kemudian dilanjutkan dengan doa dan dzikir bersama para ulama serta pembacaan Alquran Murattal bersama 1.000 penghapal Alquran.
Aksi dilanjutkan dengan orasi dari para tokoh hingga menjelang shalat Jumat. Saat ini massa dari berbagai elemen masyarakat tengah berkumpul di lapangan Monas dengan membawa atribut bendera Palestina dan Indonesia.
Aktivis Neno Warisman mengatakan Al Quds atau Yerusalem merupakan kehormatan muslim di seluruh dunia sehingga apabila terganggu harus dibela. Hal ini dikatakan Neno dalam Aksi Bela Palestina, Jumat (11/5). "Kita sepakat bersama mengutuk AS dan berteriak Al Quds harus kita bela. Al Quds kehormatan Muslim sedunia harus kita bela. Selamatkan Al Quds" ujar mantan penyanyi dan bintang film era 1980-an itu dalam Aksi Bela Palestina di Monas, Jakarta, Jumat (11/5).