REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pertamina (Persero) mengantongi izin pengelolaan dua wilayah kerja (WK) Migas. Dua WK ini merupakan salah satu dari 4 WK Terminasi yang ditawarkan pemerintah.

Dua WK yang diambil Pemerintah adalah WK Jambimerang dan WK Pendopo dan Raja. Plt Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati menjelaskan, keputusan Pertamina mengambil dua WK tersebut karena WK tersebut merupakan WK yang besar dan memiliki cadangan yang besar.

"Dengan target agresif upstream kita memilih kapasitas besar dengan cadangan yang proven. Dengan kondisi kedepan, kita harus prioritas juga," ujar Nicke di Kantor ESDM, Jumat (11/5).

Baca: Pertamina Kerja Sama dengan BRI Jaga Likuiditas

Nicke mengatakan pertimbangan investasi pertamina menjadi landasan mengapa Pertamina tidak mengambil empat WK sekaligus. Ia mengatakan selain memperkuat upstream (hulu), Pertamina juga perlu berinvestasi di midstream dan downstream (hilir).

Nicke menjelaskan, dengan adanya penambahan dua WK ini maka kedepan Pertamina akan mendapatkan tambahan kapasitas produksi sebesar 39 persen. Sebelumnya, Pertamina sudah mengantongi Blok Mahakam dan 8 WK Terminasi lainnya pada 2017 lalu.

"Kita sadari memang produksi pertamina perlu lebih agresif lagi. Ini komitmen pasti dari Pertamina, lima tahun kedepan, Sudah merencanakan tambahan kapasitas dan komitmen investasi," ujar Nicke.

Ikuti Whatsapp Channel Republika