Jumat 11 May 2018 23:32 WIB

In Picture: Penampungan Sampah Elektronik di Halte Bus.

.

Rep: Mahmud Muhyidin/ Red: Yogi Ardhi Cahyadi

Warga melintas didepan kotak penampungan sampah elektronik (e-waste) di Halte Transjakarta Kampung Melayu, Jakarta, Jumat (11/5). (FOTO : Republika/Mahmud Muhyidin)

Sampah elektronik yang menumpuk dikotak penampungan sampah elektronik (e-waste) di Halte Transjakarta Kampung Melayu, Jakarta, Jumat (11/5). (FOTO : Republika/Mahmud Muhyidin)

Sampah elektronik yang menumpuk dikotak penampungan sampah elektronik (e-waste) di Halte Transjakarta Kampung Melayu, Jakarta, Jumat (11/5). (FOTO : Republika/Mahmud Muhyidin)

Sampah elektronik yang menumpuk dikotak penampungan sampah elektronik (e-waste) di Halte Transjakarta Kampung Melayu, Jakarta, Jumat (11/5). (FOTO : Republika/Mahmud Muhyidin)

Warga melintas didepan kotak penampungan sampah elektronik (e-waste) di Halte Transjakarta Kampung Melayu, Jakarta, Jumat (11/5). (FOTO : Republika/Mahmud Muhyidin)

Warga membuang sampah elektronik dikotak penampungan sampah elektronik (e-waste) di Halte Transjakarta Kampung Melayu, Jakarta, Jumat (11/5). (FOTO : Republika/Mahmud Muhyidin)

inline

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sampah dalam berbagai bentuknya selalu dianggap mengganggu. Di antara sampah-sampah domestik yang dihasilkan warga terdapat sampah yang danggap biasa namun sebenarnya tergolong benda berbahaya.

 

Sampah benda-benda elekronik banya mengandung zat-zat kimia beracun. Pemerintah DKI Jakarta menyediakan penampungan sementara bagi sampah-samapah ini di beberapa tempat strategis.

sumber : Republika
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement