Warga melintas didepan kotak penampungan sampah elektronik (e-waste) di Halte Transjakarta Kampung Melayu, Jakarta, Jumat (11/5). (FOTO : Republika/Mahmud Muhyidin)
Sampah elektronik yang menumpuk dikotak penampungan sampah elektronik (e-waste) di Halte Transjakarta Kampung Melayu, Jakarta, Jumat (11/5). (FOTO : Republika/Mahmud Muhyidin)
Sampah elektronik yang menumpuk dikotak penampungan sampah elektronik (e-waste) di Halte Transjakarta Kampung Melayu, Jakarta, Jumat (11/5). (FOTO : Republika/Mahmud Muhyidin)
Sampah elektronik yang menumpuk dikotak penampungan sampah elektronik (e-waste) di Halte Transjakarta Kampung Melayu, Jakarta, Jumat (11/5). (FOTO : Republika/Mahmud Muhyidin)
Warga melintas didepan kotak penampungan sampah elektronik (e-waste) di Halte Transjakarta Kampung Melayu, Jakarta, Jumat (11/5). (FOTO : Republika/Mahmud Muhyidin)
Warga membuang sampah elektronik dikotak penampungan sampah elektronik (e-waste) di Halte Transjakarta Kampung Melayu, Jakarta, Jumat (11/5). (FOTO : Republika/Mahmud Muhyidin)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sampah dalam berbagai bentuknya selalu dianggap mengganggu. Di antara sampah-sampah domestik yang dihasilkan warga terdapat sampah yang danggap biasa namun sebenarnya tergolong benda berbahaya.
Sampah benda-benda elekronik banya mengandung zat-zat kimia beracun. Pemerintah DKI Jakarta menyediakan penampungan sementara bagi sampah-samapah ini di beberapa tempat strategis.
sumber : Republika
Advertisement