REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Warga India mengecam pemerintah atas maraknya kasus kekerasan seksual yang menimpa kalangan wanita di negara tersebut. Mereka menilai pemerkosaan kerap digunakan sebagai instrumen untuk menegaskan kekuasaan dan mengintimidasi orang-orang yang tidak berdaya.
Seperti diwartakan BBC, Sabtu (12/5) kecaman juga dilakukan menyusul tewasnya seorang wanita akibat dibakar hidup-hidup usai diperkosa. Korban yang masih berusia 16 tahun itu dibunuh oleh seorang pelaku berusia 28 tahun, Ravi Chadhar.
Kepolisian mengatakan, korban dibunuh karena mengancam akan menceritakan pemerkosaan yang dilakukan Ravi Chadhar kepada orang tuanya. Pelaku lantas membakar tubuh korban saat berada sendirian di rumahnya yang terletak di desa Jujharpur.
Kasus ini menjadi serangan pemerkosaan yang disusul dengan pembunuhan kali ketiga dalam dalam sepekan. Sebelumnya, dua peristiwa serupa juga terjadi, salah satunya berlangsung di Jharkhand.
Pelaku membakar korban yang masih berusia 17 tahun setelah lamaran yang dia lakukan ditolak korban. Hingga saat ini korban masih dalam keadakan kritis dan menjalani perawatan di sebuah rumah sakit.
Korban lainnya melibatkan wanita berusia 16 tahun. Korban tewas dengan dibakar hidup-hidup setelah orang tuanya mengeluh kepada tetua desa tentang pemerkosaan yang dialami putrinya.
Pelaku pembunuhan lantas dihukum dengan diperintah untuk melakukan sit-up. Dia juga diperintahkan untuk membayar denda kepada keluarga korban. Meski demikian, hal tersebut justru mendorong pelaku untuk membunuh orang tua korban.
Seperti diketahui, kasus kekerasan seksual terus meningkat di India. Kenaikan terjadi usai kasus perkosaan yang diikuti dengan pembunuhan yang terjadi pada seorang murid pada 2012 lalu. Korban diperkosa lalu dibunuh di sebuah bus di Delhi. Selanjutnya, serangan seksual secara brutal terhadap perempuan dan anak-anak terus dilaporkan di seluruh negeri.
Sementara, pengadilan kemudian menjatuhkan hukuman mati kepada empat pelaku pembunuhan tersebut. Meski demikian, vonis hukuman mati mendapat tentangan yang pada akhirnya melahirkan undang-undang anti-pemerkosaan di India.