Sabtu 12 May 2018 18:21 WIB

Sri Mulyani Ajak Anak Muda Bijak Kelola Uang

Menurut Sri Mulyani, anak muda harus bisa menentukan prioritas dalam pengeluaran.

Rep: Eko Supriyadi/ Red: Yudha Manggala P Putra
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati.
Foto: Istimewa
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebagian anak muda mungkin masih gemar menghabiskan uang untuk belanja di mal atau sekadar nongkrong bersama teman. Padahal, agar memiliki masa depan yang cerah, anak muda mesti bijak menggunakan uang untuk sesuatu yang bermanfaat.

Hal tersebut disampaikan Menteri Keuangan RI Sri Mulyani dalam acara Youth X Public Figure di Jakarta, Sabtu (12/5). Menurut Sri, anak muda saat ini banyak sekali godaannya dari segi pengeluaran uang.

Berbeda dengan masa ketika ia masih kuliah di Universitas Indonesia, Salemba. Dengan uang jajan pas-pasan, Sri mengaku lebih suka menggunakannya untuk membeli buku.

Ia pun mengajak anak muda lebih bijak dalam mengelola uang. Caranya dengan menentukan prioritas. Mana yang penting mana yang keinginan, mana yang menentukan hidup ke depan, mana yang hanya karena nggak enak karena teman pakai sepatu baru atau nonton film terbaru.

''Poin saya adalah be yourself, my prority is not other priority, jangan sampai prioritas Anda didikte sama orang lain. Itu kan masa depan kamu sendiri, uang dan waktu sendiri. Jangan sampai orang lain mempengaruhi. Jadi bikin keputusan berdasarkan kebutuhan diri sendiri, jangan karena tekanan sosial,'' ujar Sri.

Prinsipnya, kata dia,  sama antara bendahara negara dan bendara pribadi. Yaitu membuat aliran antara penerimaan dan belanja seimbang. Setelah itu membuat prioritas belanja, mana yang harus dan tidak harus, mana yang penting dan tidak penting.

Bukan hanya urusan belanja, anak-anak muda yang telah memiliki penghasilan di atas Rp 54 juta juga berkewajiban untuk membayar pajak. Sebab, untuk menjaga kemerdekaan dan kedaulatan harus urunan dan gotong royong melalui pajak.

''Tapi banyak anak-anak baper, pendapatan mereka tidak kena pajak tapi marahnya kaya kena pajak. Kalau di bawah 54 (juta) setahun itu tidak dibebankan pajak. Kalau bingung membayar pajak kami bantuin,'' ujar Sri Mulyani.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement
Advertisement