REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Calon gubernur Sumatra Utara (cagub Sumut), Edy Rahmayadi mengaku tidak mengetahui masalah stunting atau gangguan kesehatan anak yang menyebabkan sulit mengalami pertumbuhan yang cukup banyak di provinsi Sumut. Ketidaktahuan itu diungkapkan Edy ketika menerima pertanyaan dari cagub nomor urut 2 Djarot Saiful Hidayat dalam debat yang digelar KPU Sumut di Medan, Sabtu (12/5)malam.
Awalnya, Djarot Saiful Hidayat menyatakan, bahwa kasus kesehatan yang menyebabkan anak sulit mengalami pertumbuhan itu cukup banyak di Sumut.
Karena itu, pihaknya mempertanyakan cara pasangan Edy Rahmayadi-Musa Rajekshah dalam menekan kasus kesehatan yang dapat mempengaruhi SDM dan generasi penerus tersebut.
Menanggapi pertanyaan itu, Edy Rahmayadi mengaku belum mengetahui tentang stunting. Ia pun meminta Djarot menjelaskan masalah tersebut.
"Dijelaskan dulu, nanti akan saya jawab," ujar cagub yang didukung koalisi enam parpol itu.
Mendengar pernyataan itu, Djarot menjelaskan bahwa stunting merupakan masalah yang sangat penting berupa gangguan kesehatan. Sehingga, tubuh seorang anak sulit untuk tinggi.
"Itu kasus gagal tumbuh kembang, otaknya juga berpengaruh," ujar Djarot menjelaskan.
Mendengar hal itu, Edy Rahmayadi mengaku telah mengerti dan menyatakan akan menyiapkan sejumlah program untuk mengatasinya.Di antaranya, dengan menyiapkan puskesmas siaga, bidan siaga, bahkan mobil jenazah siaga untuk membantu masyarakat.
"Itu akan saya catat, dan setelah menjadi gubernur nanti, saya tidak akan lupa lagi," ujar Edy.