Ahad 13 May 2018 14:19 WIB

Empat Terduga Teroris Menuju Mako Brimob Ditembak Mati

Empat terduga teroris tersebut ditembak mati di Cianjur, Jawa Barat

Rep: Arif Satrio Nugroho/ Red: Esthi Maharani
Operasi pembebasan sandera Mako Brimob
Foto: Dok Mabes Polri
Operasi pembebasan sandera Mako Brimob

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Markas Korps Brigade Mobil Kelapa Dua, Depok, masih menjadi incaran teroris. Empat terduga teroris ditembak mati di Cianjur, Jawa Barat pada Ahad (13/5) dini hari. Empat terduga teroris tersebut diketahui juga menuju Mako Brimob Kelapa Dua.

Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri Inspektur Jenderal Polisi Setyo Wasisto menuturkan, kejadian terjadi di Pasar Pasir Hayam, Jalan Perintis Kemerdekaan Cianjur pada Ahad dini hari, saat para terduga teroris hendak menuju Mako Brimob dari Sukabumi. Penangkapan Ini berawal dari informasi Intelijen. Detasemen Khusus 88 Antiteror pun membuntuti terduga teroris tersebut dari Sukabumi.

"Sampai Cianjur terduga teroris diduga mengetahui ada petugas yang membuntuti," kata Setyo saat konferensi pers di Markas Besar Polri, Jakarta, Ahad. Akhirnya, terduga teroris tersebut pun berupaya mengecoh petugas dengan memasuki terminal di Cianjur.

Menyadari hal tersebut, petugas tidak ingin kehilangan para teroris. Petugas pun segera melakukan konfrontasi pada para terduga teroris tersebut. Namun, para terduga teroris, menurut Setyo melakukan perlawanan. "Teroris melawan dengan senjata api yang mereka bawa," ujar Setyo.

Tempat kejadian perkara (TPK) ada di dalam mobil Honda Brio warna abu abu dengan nomor polisi F 1416 UZ. Mereka adalah BBN (21) asal Jakarta Pusat, DCN (23) asal Kebumen, AR (33) asal Pekalongan, dan S (28) asal Lampung Utara.

Barang bukti yang diamankan berupa dua senjata api Revolver, delapan buah peluru, dan sejumlah identitas lain.Pada pukul 4.00 pun Jenazah tengah dibawa ke RS Polri Kramat Jati.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement