REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepolisian telah merinci empat terduga teroris ysng ditembak di Cianjur, Jawa Barat, Ahad (13/5) dini hari. Dari pengembangan itu, dua orang rekan mereka, yakni G ditangkap di Sukabumi dan M ditangkap di Bekasi. Semuanya diketahui merupakan anggota Kelompok teroris Jamaah Ansharu Daulah (JAD).
"Mereka berasal dari JAD Jabodetabek dan melakukan latihan militer di Sukabumi," kata Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri Inspektur Jenderal Polisi Setyo Wasisto di Markas Besar Polri, Jakarta, Ahad (13/5).
Setyo menjelaskan kelompok tersebut dipimpin oleh K dan M yang merupakan narapidana terorisme di Lembaga Permasyarakatan Nusakambangan. Koordinasi dilakukan sebelum K dan M memasuki Nusakambangan.
"Mereka melakukan rencana penyerangan kantor polisi dengan sistem hit and run," ujar Setyo.
Para terduga teroris merencanakan hal serangan bermodalkan senjata yang mereka rakit sendiri, antara lain berupa senjata api, panah meledak, dan sejumlah peledak rakitan lainnya.
Empat terduga teroris ditembak di Cianjur, Ahad (13/5). Mereka adalah BBN (21 tahun) asal Jakarta Pusat, DCN (23 tahun) asal Kebumen, AR (33 tahun) asal Pekalongan, dan S (28 tahun) asal Lampung
Sebelum tewas, terduga teroris sempat memberikan informasi terkait adanya G dan M sehingga polisi melakukan penangkapan dua terduga teroris lainnya. Mereka merencanakan menyerang Mako Brimob Kelapa Dua.
Kejadian ini pun menambah rentetan ancaman terhadap Mako Brimob Kelapa Dua oleh teroris. Rumah tahanan Salemba cabang Markas Korps Brimob Kelapa Dua Depok ricuh oleh narapidana teroris di dalamnya pada Selasa (8/5) hingga Kamis (10/5) pagi. Peristiwa ini menyebabkan lima polisi tewas, satu napi terorisme tewas, sejumlah polisi luka luka dan 155 napiter dipindahkan.
Di hari yang sama, Kamis, empat terduga teroris yang menuju ke Mako Brimob dibekuk di Tambun. Satu orang terduga teroris ditembak karena mencoba melawan.
Lantas, pada Jumat (11/5) dini hari, seorang anggota Brimob, Bripka Marhum Frenje tewas ditikam seseorang bernama TS. Penikaman terjadi saat TS dibawa untuk diinterogasi karena berlaku mencurigakan di sekitar markas Korps Brimob, Kelapa Dua.
Pada Sabtu (12/5), dua orang wanita yang menuju Mako Brimob juga dibekuk karena kedapatan membawa gunting yang diduga akan digunakan untuk menyerang petugas.