Senin 14 May 2018 12:31 WIB

Pemerintah Resmi Jual Surat Utang Ritel Lewat Daring

Penjualan surat utang ritel secara daring ini menyasar kalangan generasi muda.

Rep: Ahmad Fikri Noor/ Red: Andi Nur Aminah
Petugas memantau pergerakan Surat Utang Negara (ilustrasi)
Foto: Republika/Wihdan
Petugas memantau pergerakan Surat Utang Negara (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan secara resmi membuka masa penawaran Saving Bond Ritel (SBR) seri SBR003 kepada investor individu secara daring atau dikenal dengan istilah e-SBN. Masa penawaran akan berlangsung mulai 14 hingga 25 Mei 2018.

Pemerintah berharap, SBR003 bisa melakukan pendalaman pasar dengan perluasan basis investor terutama kalangan generasi muda. "Jadi ini alternatif investasi yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat Indonesia khususnya generasi muda. Ini bukan semata-mata investasi saja, tapi juga bisa ikut berpartisipasi membangun republik tercinta ini," ujar Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Luky Alfirman dalam peluncuran SBR003 di Jakarta pada Senin (14/5).

Inovasi penawaran obligasi negara melalui sistem daring untuk pertama kali itu diharapkan bisa mempermudah calon investor dalam membeli obligasi negara. Luky mengaku, sebelum ada sistem daring investor perlu mendatangi bank dan bahkan mengantre. "Kalau sekarang cukup lewat online, handphone, internet, sudah jadi. Siapa cepat dia yang dapat," ujar Luky.

Luky mengaku tidak mematok target tinggi dalam peluncuran SBR003. Target penjualan SBR003 adalah sebesar Rp 1 triliun namun bisa ditingkatkan hingga Rp 5 triliun jika minat masyarakat tinggi.

Masyarakat dapat membeli SBR003 dengan pemesanan minimal sebesar Rp 1 juta hingga maksimal Rp 3 miliar. Jenis kupon SBR003 mengambang dengan tingkat kupon minimal mengacu pada BI 7 Days Reverse Repo Rate ditambah dengan spread 255 basis poin.

"Kalau suku bunga BI 4,25 persen terus ditambah 255 basis poin maka kuponnya 6,8 persen. BI kan sifatnya naik turun, kalau naik kita akan sesuaikan, kalau turun itu ada //floor-nya yaitu 4,25 persen atau tidak mungkin lebih rendah dari 6,8 persen. Ini diharapkan bisa menarik para investor ritel tadi," ujar Luky.

Tingkat kupon akan disesuaikan setiap tiga bulan sekali dengan mengacu pada tingkat suku bunga bank sentral. Pembayaran kupon akan dilakukan pada tanggal 20 setiap bulan.

Pemerintah telah menunjuk sembilan mitra distribusi untuk menjual SBR003 yaitu Bank Mandiri, BNI, BRI, BCA, Bank Permata, Trimegah Sekuritas, Bareksa, Star Mercato Capitale (Tanamduit), dan Investree. 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement