REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Duta Besar Israel untuk PBB Danny Danon meminta Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa Bangsa (DK PBB) mengecam Hamas. Hal ini berkaitan dengan eskalasi terbaru di perbatasan Jalur Gaza-Israel.
Danon mengatakan tewasnya puluhan warga Palestina di perbatasan Jalur Gaza pada Senin (14/5), tak lain akibat perbuatan Hamas. Militer Israel telah mengklaim bahwa Hamas berupaya melakukan serangan bom dan penembakan dengan memanfaatkan perlindungan dari ribuan warga Palestina di perbatasan Gaza yang melakukan demonstrasi.
"Setiap korban di perbatasan adalah korban kejahatan perang Hamas, setiap kematian adalah hasil dari aktivitas teror Hamas, dan korban ini adalah tanggung jawab Hamas semata-mata," ujar Danon dalam sebuah pernyataan.
Menteri Pertahanan Israel Avigdor Lieberman sebelumnya telah mengutarakan hal serupa. "Saran saya kepada warga Gaza, jangan dibutakan oleh (pemimpin Hamas, Yehya Al-) Sinwar, yang mengirim anak-anak Anda untuk mengorbankan hidup mereka tanpa utilitas apa pun. Kami akan membela warga negara kami dengan semua tindakan dan tidak akan membiarkan pagar diserangi," kata Lieberman.
Dewan Keamanan PBB dilaporkan akan menggelar sidang guna membahas eskalasi di Jalur Gaza pada Selasa (15/5). Namun belum dapat dipastikan tanggapan atau pernyataan seperti apa yang akan diterbitkan Dewan Keamanan PBB.
Sedikitnya 58 warga Palestina telah tewas dan ribuan lainnya luka-luka akibat diserang pasukan keamanan Israel ketika berdemonstrasi perbatasan Gaza-Israel pada Senin (14/5). Ribuan warga Palestina di perbatasan Jalur Gaza melakukan demonstrasi dalam rangka menentang pembukaan Kedubes AS di Yerusalem.
Dalam aksi ini, massa pun menyuarakan tentang pengembalian hak para pengungsi Palestina untuk pulang ke desanya yang direbut dan diduduki Israel pasca Perang Arab-Israel tahun 1948.