REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Usaha Angkutan Penumpang PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) atau Pelni, OM Sodikin mengatakan tren pemudik melalui jalur laut cenderung menurun. Hal tersebut menurutnya terjadi semenjak lima tahun terakhir.
Pada 2012, tercatat pemudik via jalur laut sebanyak 815.392 orang. Lalu 2013 menurun menjadi 708.272 orang. Kemudian pada 2014 hanya mengalami sedikit kenaikan penumpang menjadi 763.916. Namun pada 2015 turun lagi menjadi 693.793 penumpang. Sementara pada 2016 terus menurun menjadi 586.322 penumpang dan pada 2017 hanya 573.944 orang.
Meskipun begitu, Sodikin memastikan hal tersebut tidak akan mengurangi pelayanan. Karena angkutan lebaran dengan kapal Pelni tahun ini akan berlangsung selama 30 hari. "Masa angkutan lebaran akan dimulai Kamis (31/5) hingga Sabtu (30/6)," kata Sodikin, Jumat (18/5).
Dia menambahkan, masa angkutan lebaran dengan kapal laut memang lebih lama dibanding angkutan darat dan udara. Pelni juga saat ini menyediakan 26 armada dan 47 armada kapal perintis untuk musim angkutan Lebaran 2018.
Dari 91 pelabuhan yang ada, Sodikin mengatakan, tercatat ada 10 pelabuhan dengan pemberangkatan tertinggi. Pelabuhan pertama yaitu Cabang Makasar 50.989 pelanggan, Surabaya 36.555 pelanggan, Balikpapan 34.448 pelanggan, Baubau28.731 pelanggan, Ambon 25.846 pelanggan, Pulau Batam 24.830 pelanggan, Sorong 24.534, Kumai 21.236 pelanggan, Jayapura 20.357 pelanggan, dan Manokwari 18.722 pelanggan.
Untuk itu, Sodikin menegaskan Pelni membagi tiga cluster pelayanan. Wilayah barat terdiri atas Tanjung Priok, Tanjung Pandan, Pontianak, Batam, Tanjung Pinang, Tanjung Balai Karimun, Belawan, Pulau Natuna, Semarang, Surabaya, Sampit, dan Kumai. Lalu wilayah tengah terdiri atas Makasar, Baubau, Balikpapan, Nunukan, Tarakan, Pare-pare, Bima, Labuan Bajo, Lewoleba, dan Kupang.
Sementara untuk wilayah timur yaitu Ambon, Banda Neira, Namlea, Ternate, Tual, Sorong, Manokwari, Biak, Serui, Nabire, dan Jayapura. "Komposisi penumpang wilayah barat 39 persen, wilayah tengah 43 persen, dan wilayah timur 19 persen," tutur Sodikin.