Sabtu 19 May 2018 03:37 WIB

Peradah Keluhkan Data BPS yang tak Sesuai di Lapangan

Data umat Hindu di BPS jauh sekali dibandingkan real di lapangan

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Esthi Maharani
Umat Hindu memaknai Hari Raya Galungan sebagai perayaan kemenangan
Foto: Antara
Umat Hindu memaknai Hari Raya Galungan sebagai perayaan kemenangan "Dharma" (kebenaran) melawan "Adharma" (kejahatan) yang diisi dengan persembahyangan bersama di pura di tiap-tiap desa di seluruh Bali.

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima kunjungan delegasi Peradah dan mahasiswa Hindu di Istana Presiden, Jakarta, Jumat (18/5). Dalam kunjungan ini, Peradah mengeluhkan data BPS terkait jumlah umat Hindu yang tak sesuai dengan data di lapangan.

"Selanjutnya kami sampaikan permasalahan internal umat Hindu, khususnya kekecewaan kami data umat di BPS jauh sekali dibandingkan real di lapangan," kata Ketua Umum DPN Peradah Indonesia, Sures Kumar di Kompleks Istana Presiden, Jakarta.

Menurut dia, berdasarkan data BPS jumlah umat Hindu hanya tercatat sekitar 4.061.200. Sedangkan, jumlah umat Hindu di lapangan tercatat sekitar 11 juta.

"6 juta lari ke mana? Pak Presiden sedikit terkejut (kita) sampaikan data tersebut," ujarnya.

Karena itu, kata dia, Presiden akan menindaklanjuti laporan tersebut dengan mengecek data ke BPS.

"Kami sampaikan saja ke presiden. Mudah-mudahan cepat direspons BPS agar tak terlalu jomplang sekali," kata dia.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement