REPUBLIKA.CO.ID, MADURA -- Ratusan kiai di Madura, Jawa Timur, menyuarakan dukungan kepada pasangan Calon Gubernur Khofifah Indar Parawansa dan Emil Elestianto Dardak pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jatim 2018. Pasangan Khofifah-Emil dianggap lebih kompeten dan profesional untuk memimpin Jatim dalam lima tahun mendatang.
Dukungan tersebut disampaikan dalam bentuk fatwa yang ditandatangani langsung para pengurus pondok pesantren se-Madura di Pondok Pesantren At Taroqqi, Sampang, hari ini Sabtu (19/5). Dukungan dibacakan Wakil Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur KH Ahmad Shiddiq.
"Menyeru dan memfatwakan fardhu 'ain kepada seluruh masyarakat Jawa Timur untuk memilih paslon Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak dalam Pilgub Jatim 2018," tulis fatwa bernomor 1/SFMM/V/2018 tersebut, dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Sabtu (19/5).
Fatwa tersebut menyebutkan sejumlah alasan mendukung Khofifah-Emil. Khofifah-Emil dinilai memiliki persyaratan untuk mewujudkan Jatim yang maju, adil, dan makmur.
Keduanya dinilai jujur, dapat dipercaya, dan memiliki program yang jelas, baik dari segi gagasan, wawasan, maupun perencanaannya. "Terhadap persyaratan tersebut keberadaannya lebih baik dari paslon lain," bunyi fatwa tersebut.
Fatwa tersebut juga merujuk pada sejumlah dalil dari beberapa kitab. Antara lain, kitab al-Bujairimi 'alal Khotib dan kitab as-Sunanlul Kubro lil Iman Baihaqi.
Kitab itu menyatakan: “Barang siapa yang memilih seorang pemimpin di antara yang dipimpinnya adalah orang-orang muslim, dia tahu bahwa ada orang lain yang tidak dia pilih lebih baik dari yang dia pilih, maka sungguh dia berkhianat kepada Allah, Rasul-Nya, dan kepada orang-orang mukmin."
Para kiai Madura tersebut berharap seruan dan fatwa ini menjadi panduan bagi masyarakat Jawa Timur menghadapi pilgub bulan depan. Dengan demikian, masyarakat tidak sampai salah memilih pemimpin.
Khofifah mengapresiasi dukungan dari ratusan kyai asal Madura tersebut untuk bertarung dalam kontestasi Pilgub Jatim. Menurutnya, dukungan ini merupakan buah dari komunikasi yang intens yang dilakukannya dengan para kyai Madura.
"Kalau bukan karena kesamaan visi dan misi untuk Jawa Timur, saya yakin para kiai tidak akan memberi dukungan kepada saya. Mereka (kiai) juga ingin Jawa Timur lebih maju lagi," kata Khofifah.
Dukungan para kyai asal Madura tersebut semakin memperkuat basis dukungan Khofifah-Emil dari kalangan pesantren dan ulama di Jawa Timur. Sebelumnya, para kyai asal Probolinggo, Gresik, Malang, Banyuwangi, Jombang, Mojokerto, Situbondo, dan beberapa wilayah lainnya di Jawa Timur ramai-ramai mendukung Khofifah-Emil.