REPUBLIKA.CO.ID, LIVERPOOL -- Mantan pelatih Liverpool, Rafa Benitez, mengatakan, the Reds saat ini lebih bagus dari tim yang ia pimpin pada 2005. Benitez membawa Liverpool juara Liga Champions pada 2005 dengan mengalahkan AC Milan lewat drama adu penalti.
"Saya pikir ini lebih baik. Kami meraih apa yang telah kami raih, mereka menyebutnya Keajaiban Istanbul, tapi tim sekarang lebih baik," kata Benitez, seperti dilansir dari RTE, Rabu (23/5).
Liverpool yang Benitez pimpin tertinggal 0-3 pada babak pertama. Tapi, Steven Gerrard dan kawan-kawan membalasnya pada babak kedua untuk menyamakan skor menjadi 3-3. Liverpool kemudian menjadi juara setelah menang adu penalti.
"Jika berbicara tentang uang yang dihabiskan, budget saya 20 juta pound. Nilai tim yang sekarang jauh lebih tinggi," kata Benitez.
Baca juga: Ronaldo Puji Liverpool, Tetapi Sebut Madrid Lebih Baik
Menurut pelatih asal Spanyol, tim yang kini dilatih oleh Juergen Klopp memiliki senjata yang jauh lebih ampuh. Tiga penyerang andalan Liverpool saat ini Mohamed Salah, Roberto Firmino, dan Sadio Mane berada di tingkat yang lebih tinggi.
"Kami memiliki Steven Gerrard, tentu, juga beberapa pemain yang memiliki pengalaman dan kualitas, Xabi Alonso dan Dietmar Hamann. Kami punya pemain yang bekerja sangat keras, kami punya keseimbangan yang bagus," ungkap Benitez.
Liverpool akan menghadapi Real Madrid pada final Liga Champions di Kiev, Ukraina pada 27 Mei. Mereka memiliki kesempatan untuk memenangkan Liga Champions setelah 13 tahun. Menurut Benitez trisula lini depan Liverpool saat ini dapat menciptakan perbedaan dengan cara mereka sendiri.
"Kami memiliki satu pemain yang dapat menciptakan perbedaan dan sekarang mereka memiliki tiga," kata Benitez masih membandingkan tim yang diasuhnya dengan Liverpool sekarang.
Benitez mengatakan semangat dan intensitas permainan Liverpool masih sama seperti saat ia memimpin tim tersebut. Tapi ia memuji pemain lini depan Liverpool yang sekarang lebih berkualitas.
Benitez mengatakan Real Madrid memang memiliki pengalaman dan kualitas yang dibutuhkan untuk bermain di final Liga Champions. Tapi Liverpool juga memiliki kualitas, intensitas, semangat dan hasrat untuk menang.