REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Calon wakil gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Sitti Rohmi Djalilah, menyebut peran perempuan NTB tak bisa dipandang sebelah mata. Untuk menciptakan kesetaraan gender dalam memajukan pembangunan di NTB, dia mengatakan, perlu partisipasi aktif kaum perempuan di semua aspek.
"Untuk ituperlu penciptaan situasi yang kondusif sebagai motivator atau spirit dalam mendorong akselerasi peran perempuan tersebut," ujar Rohmi di Mataram, NTB, Sabtu (26/6).
Dalam konteks ini, lanjutnya, pemberdayaan kaum perempuan di NTB harus diletakkan kesadaran dan pembentukan kapasitas terhadap partisipasi dalam pembuatan keputusan. Termasuk menghilangkan stigma ataupun diskriminasi sosial terhadap peran perempuan.
Rohmi mengakui selama ini ada anggapan bahwa kualitas perempuan dalam pembangunan di NTB masih sangat rendah. Kondisi ini menyebabkan peran kaum perempuan tertinggal dalam segala hal.
Untuk mengatasinya, dia berpendapat, perlu upaya dan strategi mengintegrasikan gender ke dalam rencana strategis pembangunan di NTB. “Dengan cara menempatkan perempuan sebagai subjek pembangunan," lanjutnya.
Ia menguraikan langkah yang akan dilakukan ia bersama calon gubernur NTB Zulkieflimansyah dalam memperkuat dan memberdayaan peran perempuan NTB. "Hal ini penting agar ada goodwill yang secara sistematis mengintegrasikan peran perempuan sekaligus menghilangkan kendala kendalanya," kata Rektor Universitas Hamzanwadi tersebut.
Menurut Rohmi untuk melihat sampai sejauhmana partisipasi perempuan NTB dalam pembangunan bisa dilihat dari beberapa indikator atau indeks.
Indikator pertama bisa diamati dari keterlibatan dan peran serta perempuan di NTB terlibat dalam program pembangunan.
Hal ini utk menyelaraskan kebijakan RPJMN 2014-2019 (Bappenas 2014) perspektif gender di semua bidang dan tahapan pembangunan. "Ini tentu untuk meningkatkan kualitas dan peran perempuan dalam berbagai bidang kehidupan," ucapnya.
Rohmi mengakui, saat ini masih terdapat hambatan-hambatan yang dihadapi perempuan NTB untuk bisa setara dalam kegiatan pembangunan. Hal ini terkait masih kuatnya paham patriarki di NTB, juga masih kuatnya anggapan di masyarakat yang bersifat bias gender
Rohmi berkomitmen akan melakukan serangkaian upaya-upaya kontruksi dan terencana untuk mengintegrasikan peran perempuan dalam setiap kebijakan pembangunan di NTB. "Strategi ini memberikan porsi kepada kaum perempuan di NTB untuk lebih eksis meningkatkan peran sertanya," lanjut Rohmi.
Ke depan, Rohmi mengatakan, ia akan melanjutkan peran Gubernur NTB TGB Zainul Majdi ini dalam memberdayakan kaum perempuan. Sebagai ikhtiar rencana itu, Zul-Rohmi akan melibatkan organisasi perempuan, majlis taklim, LSM perempuan, akademisi perempuan, dan banyak lagi.
"Mereka akan terlibat dalam program kesehatan, pendidikan, pemberdayaan ekonomi, lingkungan, pariwisata, dan banyak lagi," kata Rohmi menambahkan.