Ahad 27 May 2018 13:12 WIB

Trump Harap Pertemuan dengan Korut Tetap Terlaksana

Sebelumnya, Trump sempat menyatakan pertemuan dengan Kim Jong-un batal.

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Reiny Dwinanda
Presiden AS, Donald Trump
Foto: thedailybeast.com
Presiden AS, Donald Trump

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengaku tetap menantikan pertemuan tingkat tinggi (KTT) dengan Pemimpin tertinggi Korea Utara (Korut) Kim Jong-un. Dia mengatakan, pertemuan itu akan tetap dilaksanakan pada 12 Juni mendatang.

"Semuanya berjalan dengan baik dan kami menanti KTT 12 Juni di Singapura. Kita lihat saja nanti," kata Trump di Gedung Putih, Ahad (27/5).

Pertemuan Trump dengan Kim rencananya akan membahas proses denuklirisasi Semenanjung Korea. Trump juga akan meminta Kim untuk menyingkirkan semua persenjataan nuklir yang dimiliki Pyongyang.

Presiden Korea Selatan (Korsel) Moon Jae-in berharap KTT kedua kepala negara tetap dilaksanakan. Guna memastikan hal tersebut, Moon mengadakan pertemuan mendadak dengan Kim pada Sabtu (26/5) waktu setempat.

Baca juga: Trump Buka Kembali Kemungkinan Bertemu Kim Jong Un

Moon ingin memastikan pertemuan Kim dengan Trump akan berlangsung dengan sukses. Pembicaraan Moon dan Kim berlangsung selama dua jam di desa perbatasan Panmunjom. Pertemuan itu merupakan tanda terkuat bahwa kedua kepala negara mencoba mempertahankan masa depan mereka.

Juru Bicara Kepresidenan Korsel mengatakan, keduanya pemimpin secara terbuka bertukar pandangan tentang berbagai hal yang dapat membuat pertemuan Korut-AS berhasil. Moon dan Kim juga membahas penerapan Deklarasi Panmunjom.

Sebelumnya, dalam surat yang dikeluarkan oleh Gedung Putih, Trump memberitahu Kim Jong Un pada Kamis (24/5) bahwa dia membatalkan KTT nuklir tersebut. Namun, kini Trump mengindikasikan KTT itu bisa diselamatkan setelah menerima pernyataan damai dari Korea Utara.

"Itu adalah pernyataan yang sangat bagus yang mereka keluarkan," ujar Trump kepada wartawan di Gedung Putih seperti dilansir dari channelnewsasia, Sabtu (26/5).

Selama bertahun-tahun, Trump dan Kim bersitegang tentang program senjata nuklir Pyongyang. Keduanya saling hina dan melemparkan ancaman perang menyusul pengembangan rudal Korea Utara yang mampu menjangkau Amerika Serikat.

Perseteruan Trump dan Kim reda di bulan Mei 2018 dengan adanya kesepakatan antarkedua pemimpin negara tersebut untuk mengadakan pertemuan perdananya. KTT tersebut diharapkan sebagai peluang bersejarah bagi AS untuk membujuk Korea Utara melepaskan persenjataan nuklirnya.

sumber : Reuters
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement