Ahad 03 Jun 2018 15:22 WIB

Muhammadiyah Didorong Lakukan Rekayasa Literasi

Rekayasa yang dimaksud adalah langkah ijtihad untuk membangun pola literasi baru

Rep: Eric Iskandarsjah/ Red: Fernan Rahadi
Muhammadiyah
Foto: wikipedia
Muhammadiyah

REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Kemajuan teknologi telah mendorong Muhammadiyah untuk melaukukan terobosan. Hal ini diperlukan demi mengimbangi adanya revolusi industri 4.0 yang telah merasuk dalam masyarakat.

Ketua Majelis Pustaka dan Informasi (MPI) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) DIY, Roby Abror mengatakan, saat ini warga Muhammadiyah perlu melakukan semacam rekayasa literasi. Rekayasa yang ia maksud adalah dalam artian positif yakni langkah ijtihad untuk merancang bangun pola literasi yang baru dalam menghadapi era revolusi industri 4.0 ini.

"Jika dipahami bahwa literasi lama itu adalah kegiatan membaca, menulis dan berhitung, maka paradigma baru yang kita butuhkan ialah literasi baru dengan tiga langkah," ujar Roby saat menjadi pembicara dalam pengajian Ramadhan PWM DIY di Kampus IV Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta, Sabtu (2/6). 

Langkah pertama yang ia maksud adalah literasi data seperti kemampuan komprehensif sekaligus yaitu membaca, menganalisis dan mengeskplorasi informasi (big data) di dunia digital.