REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dua blunder yang dilakukan Loris Karius pada final Liga Champions ternyata bukan tanpa alasan. Karius didiagnosis menderita gegar otak saat Liverpool takluk 1-3 dari Real Madrid pada final yang berlangsung di Kiev, Ukraina, 26 Mei lalu. Ini disampaikan oleh dua dokter Amerika Serikat (AS) yang memeriksa kondisi Karius akhir bulan lalu.
Selepas laga, dokter tim Liverpool mengkhawatirkan Karius menderita gegar otak. Sebab, tak lama sebelum membuat blunder pertama dengan melempar bola yang dipotong oleh Karim Benzema dan berbuah gol pertama Madrid, Karius disikut oleh Sergio Ramos. Pada pengujung laga, Karius kembali membuat blunder dengan salah mengantisipasi arah bola tendangan Gareth Bale yang menyebabkan gol ketiga Madrid.
Dokter Liverpool merekomendasikan Karius untuk memeriksakan kondisinya di AS sambil menjalani liburan di sana. Karius dikirim ke Boston menemui dokter Ross Zafonte. Sang dokter kemudian memeriksanya pada 31 Mei bersama dokter Leonre Herget Bennet di RS Massachusetts dan RS Rehabilitasi Spaulding.
“Setelah meninjau dengan saksama film pertandingan dan mengintegrasikan sejarah yang terperinci--termasuk gejala subjektif yang dilaporkan dan segera setelah kontak--pemeriksaan fisik dan metrik objektif, kami menyimpulkan bahwa Tuan Karius menderita gegar otak selama pertandingan 26 Mei 2018," sebut pernyataan kedua dokter ini dikutip oleh Liverpool Echo, Selasa (5/6) dini hari WIB.
Sang dokter mengatakan, saat mereka memeriksa Karius, masih tampak sisa dari gegar otak pada laga final tersebut. Tanda-tanda menunjukkan bahwa terjadi gangguan penglihatan dan kemungkinan terjadi segera setelah Karius disikut Ramos. Menurut mereka, kondisi ini mungkin saja memengaruhi penampilan Karius.
“Kami juga mencatat bahwa Tuan Karius telah melaporkan peningkatan yang signifikan dan stabil sejak peristiwa gegar itu, dan kami mengharapkan dia untuk pulih secara penuh berdasarkan hasil pemeriksaan. Kami berharap bahwa dengan pengobatan dan dengan mengikuti protokol kegiatan yang ditentukan, kondisi dia akan terus meningkat. Kami telah mendorong kewaspadaan dan penekanan pada keselamatan saat kembali ke aktivitas penuh,” bunyi pernyataan tersebut.
Pernyataan ini kemungkinan akan membuat Ramos makin dimusuhi. Sebab, pada laga itu, Ramos juga membuat penyerang Liverpool, Mohamed Salah, cedera.