Selasa 05 Jun 2018 10:46 WIB

Jokowi Resmikan Pembangunan Kampus UIII

UIII nantinya diharapkan menjadi pusat kajian dan penelitian peradaban Islam.

Rep: Dessy Suciati Saputri/Muhyiddin/ Red: Agung Sasongko
Pembangunan Universitas Islam Internasional. Presiden Joko Widodo (tengah kanan) memimpin rapat terbatas terkait rencana pembangunan Universitas Islam Internasional Indonesia di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (18/1).
Foto: Republika/ Wihdan
Pembangunan Universitas Islam Internasional. Presiden Joko Widodo (tengah kanan) memimpin rapat terbatas terkait rencana pembangunan Universitas Islam Internasional Indonesia di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (18/1).

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi), Selasa (5/6), meresmikan pembangunan Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) dengan meletakkan batu pertama di Cisalak, Sukmajaya, Depok. Pembangunan perguruan tinggi berskala internasional ini menjadi tahapan lanjutan setelah Presiden Jokowi menandatangani Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 57 Tahun 2016 tentang Pendirian UIII pada tanggal 29 Juni 2016.

"Kita berharap UIII benar-benar jadi pusat kajian, penelitian peradaban Islam di negara kita Indonesia. Karena kita kenal sekarang ini di dunia sebagai negara besar, penduduk Muslim terbesar di dunia," ujar Jokowi dalam pidatonya.

Menurut dia, Indonesia pun pantas menjadi rujukan kemajuan peradaban Islam di dunia.

photo
Ketua Komite Pembangunan Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) Komaruddin Hidayat (kiri) berjabat tangan dengan Presiden Universitas Islam Antar Bangsa Malaysia (UIIM) Tan Sri Rais Yatim (kanan) di Kampus Universitas Islam Antar Bangsa Malaysia,

Sebelumnya, untuk memperlancar pembangunan, Presiden Jokowi menginstruksikan agar lahan yang akan digunakan untuk pembangunan UIII segera disiapkan. Sehingga, pembangunan UIII dapat segera dilaksanakan.

"Instruksi Presiden segera diselesaikan lahan itu untuk segera digunakan," kata Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir selepas rapat terbatas di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (18/1).

Kampus ini rencananya akan dibangun di lahan RRI. Pemerintah pun menyiapkan sekitar 142 hektare lahan untuk digunakan. Namun, hanya sekitar 30 persen dari lahan tersebut yang akan dibangun. Sementara itu, sisa lahan akan digunakan untuk persiapan sarana dan prasarana serta lahan hijau.

"Yang dipakai hanya 30 persen atau 20 persen. Lainnya untuk infrastruktur atau untuk lahan hijau," ujarnya.

Nasir mengatakan, tahap persiapan pembangunan tersebut berada di bawah wewenang Kementerian Agama (Kemenag). Sementara itu, Kemenristekdikti bertanggung jawab terhadap akademik universitas yang diajukan oleh Kemenag.

photo
Indonesia-Amerika jalin kerja sama susun konsep akademik UIII

Nantinya, mahasiswa yang akan belajar di universitas tersebut merupakan mahasiswa internasional dari berbagai negara.

Dalam acara ini, Presiden Jokowi didampingi Wakil Presiden Jusuf Kalla, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Menristekdikti M Nasir, Menteri Pupera Basuki Hadimuljono, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Wakapolri Komjen Syafruddin, serta Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan.

Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin sering mendapat pertanyaan mengapa perlu membangun lagi sebuah universitas Islam baru di Indonesia. Padahal, sudah ada puluhan perguruan tinggi Islam negeri dan bahkan ratusan kampus Islam swasta.

Menurut Lukman, UIII penting dibangun karena tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan domestik di bidang pendidikan tinggi Islam. "Lebih dari itu, UIII hadir untuk memenuhi kebutuhan masyarakat global, dan sekaligus untuk meneguhkan kepemimpinan Indonesia di dunia Islam internasional," ujar Lukman dalam siaran persnya, Selasa (5/6).

photo
Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin

Lukman mengatakan, nantinya UIII hanya akan membuka tingkat pendidikan magister dan doktor. UIII dibangun di atas tiga nilai dasar yang akan mewarnai keseluruhan aktifitasnya, yakni nilai-nilai keislaman, wawasan dan proyeksi global, serta nilai-nilai keindonesiaan.

UIII akan memiliki tujuh fakultas, yakni Kajian Islam (Islamic Studies), Ilmu Sosial (Social Sciences), Humaniora (Humanities), Pendidikan (Education), Ekonomi Islam (Islamic Economics and Finance), Sains (Sciences), serta Arsitektur dan Seni (Architecture and Fine Arts). Untuk tahun pertama, tiga fakultas yang akan dibuka adalah Islamic Studies, Political Science, dan Education.

Kampus UIII akan dibangun di atas tanah seluas 142,5 hektare. Maksimal 30 persen dari lahan itu akan diisi dengan bangunan, sedangkan 70 persen lainnya adalah taman sebagai lahan hijau untuk menjaga keseimbangan alam. Taman ini akan difungsikan sebagai ruang hijau kawasan kampus dan Kota Depok, sekaligus tempat rekreasi warga UIII dan sekitarnya.

"Kampus UIII akan menjadi tempat strategis mengenalkan kekayaan dan keragaman tradisi Islam Indonesia yang moderat ke dunia internasional karena 70 persen dari mahasiswanya akan berasal dari perwakilan berbagai negara," kata Lukman.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement