REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT. Pelabuhan Indonesia II atau IPC membukukan laba usaha Rp 1,45 triliun pada kuartal pertama 2018. Angka itu meningkat 11,79 persen dibandingkan pencapaian laba usaha pada periode yang sama di tahun 2017 yang hanya sebesar Rp 1,29 triliun.
Direktur Utama IPC Elvyn G Masassya mengatakan, dengan pencapaian tersebut, ia optimitis Perseroan mampu meraih target pertumbuhan laba yang telah ditetapkan untuk tahun 2018. Tahun ini, IPC menargetkan kenaikan laba usaha sebesar 9,5%, dari Rp 2,21 triliun tahun 2017 menjadi Rp 2,42 triliun," ujarnya, pada wartawan di Jakarta, Jumat (8/6).
Adapun realisasi pendapatan usaha IPC pada kuartal pertama 2018 telah mencapai Rp 3,59 triliun, dari target Rp 12,36 triliun hingga akhir tahun ini.
Untuk mencapai target pertumbuhan laba, IPC sudah menyusun sejumlah strategi, antara lain dengan melakukan optimalisasi aset dan meningkatkan efisiensi operasional pelabuhan.
Tahun ini, IPC menargetkan untuk melepas saham anak perusahaan maksimal sebesar 30 persen, yakni saham PT. IKT di Bursa Efek Indonesia pada Juli mendatang. Sebagian dana dari hasil IPO akan digunakan sebagai anggaran working capital dan sisanya akan dialokasikan untuk capital expenditure alias belanja modal.
Untuk tahun 2018, IPC menganggarkan belanja modal sebesar Rp 11,6 triliun. Dana tersebut akan digunakan untuk membiayai sejumlah proyek strategis nasional, termasuk pembangunan Terminal Kijing di Kalimantan Barat.