Sabtu 16 Jun 2018 02:27 WIB

Silaturahim dalam Pandangan Islam

Manfaat silaturahim di dunia bisa memperbanyak rezeki.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Ani Nursalikah
Silaturahim keluarga
Foto: corbis.com
Silaturahim keluarga

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Manusia merupakan makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri sehingga perlu menjaga hubungan dan ikatan sosial dengan baik. Agama Islam mengajarkan silaturahim untuk menjaga dan memperkuat ikatan sosial di antara manusia.

Pakar Ilmu Tafsir dan Hukum Islam, Prof KH Ahsin Sakho Muhammad mengatakan, silaturahim artinya menyambung kasih sayang. Hubungan seseorang dengan keluarga dan kerabatnya perlu dijaga melalui silaturahim. Hubungan keluarga dan kerabat merupakan hubungan lingkaran pertama seorang manusia.

Ia menerangkan, kemudian di lingkaran berikutnya ada hubungan dengan kerabat jauh dan teman-teman yang juga harus dijaga. "Setelah itu ada ukhuwah islamiyah. Ukhuwah islamiyah perlu dipererat juga, ada ukhuwah wathoniyah, ada ukhuwah insaniyah, ukhuwah basyariyah," kata Prof KH Ahsin kepada Republika.co.id, Ahad (10/6).

Menurutnya, bisa menjaga silaturahim di lingkaran pertama dengan keluarga dan kerabat juga sudah cukup bagus. Apalagi bisa menjaga silaturahim dengan sesama Muslim, sesama saudara sebangsa dan sesama manusia

Ia mengingatkan, kekerabatan sangat bermanfaat di kehidupan dunia karena fitrah manusia yang tidak bisa hidup sendiri. Setiap manusia pasti akan membutuhkan pertolongan manusia lain. Kalau kekerabatan sudah terjaga dengan baik maka di waktu menghadapi masalah, kerabat terdekat yang akan lebih dahulu membantu.

"Maka silaturahim merupakan hal yang sangat penting dalam Islam," ujarnya.

Prof KH Ahsin juga menyampaikan, manfaat silaturahim di dunia bisa memperbanyak rezeki. Menurut salah satu hadis, Rasulullah mengatakan siapa yang ingin rezekinya bertambah dan umurnya panjang, maka lakukan silaturahim.

Ia menerangkan, melalui silaturahim rajutan hubungan antara manusia bisa semakin baik. Sementara, Allah akan memberikan rezeki kepada manusia melalui manusia lain. Maka dengan silaturahim saluran rezeki akan semakin banyak terbuka.

Ia menjelaskan, orang yang silaturahim dikatakan juga akan diberi umur panjang. Bisa jadi orang tersebut yang seharusnya berumur 60 tahun tapi karena sering silaturahim umurnya bisa jadi 65 tahun. Tapi umur panjang di sini bisa juga dimaknai sebagai keberkahan umur.

"Umurnya tetap 60 tahun, tetapi kebaikannya sama seperti orang yang berumur 65 tahun, jadi di akhirat nanti orang-orang yang selalu bersilaturahim bisa jadi mendapatkan syafaat," jelasnya.

Ia menegaskan, Allah ingin hubungan di antara manusia baik sehingga manusia bisa saling membantu. Islam memandang pentingnya silaturahim. Silaturahim bisa dengan bentuk bertatap muka dan bertamu. Silaturahim yang bagus dengan cara saling memberi hadiah agar bisa menciptakan hubungan yang mesra di antara manusia.

Tapi ada hal-hal yang bisa merusak keutaman silaturahim. KH Ahsin mengatakan kedengkian dan kecemburuan kepada saudara atau orang lain bisa merusak keutaman silaturahim. Oleh karena itu manusia perlu memiliki sikap qanaah. Artinya sikap rela menerima dan merasa cukup atas hasil yang diusahakannya serta menjauhkan diri dari rasa tidak puas dan perasaan kurang.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement