Selasa 12 Jun 2018 14:15 WIB

Jokowi: Pengalaman Amien Rais tak Perlu Diragukan

Amien Rais mengaku masih layak menjadi capres.

Rep: Debbie Sutrisno/ Red: Muhammad Hafil
Pendiri PAN Amien Rais, dua mantan Ketua Umum PAN Sutrisno Bachir dan Hatta Rajasa, Ketua Umum PAN Zulkifli serta Sekjen PAN Eddy Soeparno berfoto usai menggelar kegiatan buka puasa bersama di rumah dinas Zulkifli Hasan di Jakarta, Sabtu, (9/6).
Foto: Istimewa
Pendiri PAN Amien Rais, dua mantan Ketua Umum PAN Sutrisno Bachir dan Hatta Rajasa, Ketua Umum PAN Zulkifli serta Sekjen PAN Eddy Soeparno berfoto usai menggelar kegiatan buka puasa bersama di rumah dinas Zulkifli Hasan di Jakarta, Sabtu, (9/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) melihat bahwa keinginan Amien Rais untuk maju menjadi calon presiden (capres) pada pemilihan umum presiden 2019 merupakan hal baik. Sebab, Amien merupakan tokoh politik yang memiliki pengalaman banyak dalam kancah perpolitikan nasional.

"Saya kira sangat bagus. Karena kita tahu beliau seorang tokoh politik yang saya kira gak diragukan lagi pengalamannya. Senioritas beliau dalam kancah politik nasional juga tidak diragukan," ujar Jokowi di Istana Kepresidenan, Selasa (12/6).

Jokowi melihat bahwa kapabilitas dan leadership Amien sebagai seorang pemimpin memang tidak bisa dipandang sebelah mata. Rakyat pun paham bagaimana sosok seorang Amien Rais ketika menjadi ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) 1999-2004. Keberadaan calon lain yang akan maju dalam pemilihan presiden dianggap Jokowi menjadi sesuatu yang bagus karena rakyat nantinya memiliki opsi ketika akan memilih.

"Saya kira sangat bagus untuk berikan alternatif pilihan-pilihan dalam rangka pilpres (pemilihan presiden) ke depan, saya kira sangat bagus," ujarnya.

Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais mengaku dirinya masih layak untuk diusung menjadi calon presiden dari partainya. Di satu sisi, Amien menyadari bahwa dia tidak lagi muda. Namun, kemenangan Mahathir Mohamad (92 tahun) di pemilu Malaysia menginspirasinya.

Beberapa hari kemarin, tokoh reformasi yang kini berusia 74 tahun itu memandang peristiwa di Malaysia bisa saja terjadi di Indonesia. "Kalau Mbah Amien Rais ini kan walaupun tua ya tidak apa-apa. Begitu Mahathir jadi (perdana menteri), saya jadi remaja lagi sekarang kan ya? Jadi, saya berterima kasih ke Pak Mahathir," katanya, Sabtu (9/6).

Saat ditanya wartawan tentang kesiapannya untuk maju menjadi calon presiden, Amien menjawab manusia tidak pernah tahu tentang apa yang terjadi pada masa depan. Dia mengatakan, itu masih merupakan rahasia Ilahi.

"Karena itu manusia punya kewajiban untuk berjuang, bergerak, membuat movement supaya cita-citanya tercapai," kata Amien.

Namun, pengamat politik Universitas Padjadjaran (Unpad) Idil Akbar menilai pernyataan Amien tersebut hanyalah sebuah manuver politik untuk melihat respons publik terhadap pernyataannya tersebut.

"Faktanya, sampai hari ini nama Amien Rais tidak masuk dalam bursa (capres). Dari sisi perolehan suara hasil survei pun Amien Rais juga tidak cukup mampu untuk bisa menjadi capres," kata Idil.

Idil juga menyoroti modal finansial yang dimiliki Amien. Namun, jika dilihat dari pengalamannya sebagai mantan ketua umum PAN, ketua MPR, dan ketua Muhammadiyah, Idil tak meragukan lagi bahwa Amien unggul dalam hal pengalaman.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement