REPUBLIKA.CO.ID, ZURICH -- Paris Saint-Germain (PSG) dinyatakan mematuhi aturan Financial Fair Play menyusul transfer besar pada musim panas tahun lalu. Uang yang dikeluarkan PSG musim lalu sepadan dengan pemasukan yang diterima juara Prancis itu.
Namun, seperti diumumkan UEFA pada Rabu (13/6), keuangan klub yang dimiliki oleh Qatar Sports Investment ini akan tetap di bawah pengawasan ketat.
PSG membeli Neymar dengan harga fantastis, 222 juta euro. Jumlah ini lebih dari dua kali lipat harga pmain termahal sebelumnya.
PSG kemudian menggaet Kylian Mbappe dengan status pinjaman dari AS Monaco dengan opsi untuk membeli setelah satu musim. Kesepakatan itu dilaporkan bernilai 180 juta euro.
UEFA mengatakan telah menutup penyelidikan dan transfer klub dari periode itu. Sebab laporan keuangan PSG dinilai sejalan dengan Peraturan Lisensi Klub UEFA dan Financial Fair Play. Keputusan itu mengikuti tinjauan rinci kontrak transfer dan analisis akun manajemen klub, kata UEFA.
Ia menambahkan bahwa hasil PSG untuk tahun keuangan yang berakhir pada 2015, 2016 dan 2017 diterima di bawah aturan impas, yang dikenal sebagai Financial Fair Play. UEFA mengatakan kegiatan transfer yang lebih baru akan tetap di bawah pengawasan ketat dan akan dilihat secara menyeluruh dalam beberapa pekan mendatang.
Aturan Financial Fair Play melarang klub membelanjakan lebih dari pendapatan yang dihasilkan. Aturan ini diperkenalkan untuk mencegah pemilik kaya yang brusaha membeli kesuksesan dengan mengumpulkan sederet pemain bintang dengan gaji selangit.
Klub pada akhirnya dapat dikeluarkan dari kompetisi Eropa apabila melanggar aturan ini. Meskipun hingga kini, UEFA telah mencoba untuk menegosiasikan penyelesaian tanpa harus mencoret klub yang meelanggar.