REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Kota Mataram Yusril Arwan mengatakan, acara malam takbiran di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Kamis (14/6) malam berlangsung lebih meriah dibandingkan tahun lalu. Yusril menjelaskan, pada parade takbiran 2017 diikuti 148 kafilah, sedangkan parade takbiran kali ini diikuti sekira 160 kafilah.
Selain itu, pada malam takbiran saat ini juga dimeriahkan dengan "Semarak Takbir 1.000 Bedug" yang akan memecahkan rekor dari Museum Rekor Indonesia. Yusril menyampaikan, seribu bedug yang diletakan di sepanjang Jalan Langko hingga Jalan Pejanggik merupakan kontribusi dari remaja masjid, KNPI, sekolah-sekolah yang ada di Mataram maupun wilayah lain di Pulau Lombok.
"Semoga ini akan memecahkan rekor 1.000 bedug saat malam takbiran," kata Yusril kepada Republika di Mataram, NTB, Kamis (14/6).
Menurut Yusril, tidak seluruh kafilah kecamatan di Mataram ikut dalam parade ini, dan disebar ke wilayah lain di Kota Mataram. Hal ini dimaksudkan agar tidak seluruh masyarakat tumpah ruah di sepanjang Jalan Langko hingga Jalan Pejanggik.
"Kafilah ini kita sebar di seluruh kecamatan, kalau enggak gitu, nanti bisa stuck di sini," ungkap Yusril.
Yusril menilai, parade takbiran juga menjadi salah satu upaya Pemprov NTB dan Pemkot Mataram menciptakan event yang mampu menarik kunjungan wisatawan saat Ramadhan.