REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon Gubernur (Cagub) Jawa Barat (Jabar), Ridwan Kamil (Emil), ingin debat ketiga pilkada tetap dilaksanakan. Menurutnya, alasan meniadakan debat terakhir sebelum pemungutan suara karena takut terjadi kericuhan terlalu berlebihan.
"Kan ada polisi kalau khawatir keamanan negeri ini, ada yang namanya kepolisian. Jadi kalau ada alasan tidak debat karena itu (khawatir ricuh) saya kira berlebihan," ujar Emil ketika dijumpai wartawan di kediaman Oesman Sapta Odang, Karangasem, Kuningan, Jakarta Selatan, Sabtu (16/6).
KPU Provinsi Jabar menjadwalkan pelaksanaan debat publik ketiga pada 22 Juni mendatang. Debat tersebut merupakan yang terakhir dilakukan sebelum pemungutan suara Pilkada Jabar digelar pada 27 Juni.
Sementara itu, disinggung tentang persiapan debat ketiga, Emil menyatakan tidak ada yang khusus. "Lebih ke materi saja (tema debat), sebab sudah sering sekali debat sehingga tidak pakai perisapan-persiapan lagi," tambahnya.
Sebagaimana diketahui, Pilkada Jabar diikuti oleh empat pasangan cagub-cawagub. Selain Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum, tiga pasangan yang memeperebutkan kursi Jabar 1 yakni, Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi, Sudrajat-Ahmad Syaikhu dan Anton Charliyan-TB Hasanuddin.
Sebelumnya, beredar kabar jika salah satu cagub Jabar, Deddy Mizwar, meminta KPU Jabar membatalkan pelaksanaan debat publik ketiga. Deddy khawatir terjadi potensi kericuhan pada debat terakhir itu, sebagaimana yang pernah terjadi pada debat kedua, 14 Mei lalu.
Kericuhan pada debat kedua lalu dipicu oleh pembentangan kaos bertuliskan #2019GantiPresiden, yang dibawa oleh paslon Sudrajat-Ahmad Syaikhu.