Rabu 20 Jun 2018 14:20 WIB

Tak Ingin Kecelakaan Berulang, Jeep Wisata Didata

Pengendara mobil wisata diberikan kesempatan melengkapi syarat dan mematuhi SOP

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Esthi Maharani
Jeep Wrangler 2014.
Foto: luxcardesign
Jeep Wrangler 2014.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Dinas Perhubungan dan Polres Sleman melakukan pendataan baik kepada unit-unit mobil maupun pengendara-pengendaranya. Hal ini dilakukan setelah terjadinya kecelakaan jeep wisata yang jatuh ke jurang dan menewaskan satu orang.

"Hari ini kami dari Dishub Sleman bersama Polres Sleman melakukan pendataan," kata Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Sleman, Mardiyono, saat ditemui di Rumah Dinas Bupati Sleman, Rabu (20/6).

Ia menerangkan, pendataan kali ini turut membekali penguji-penguji dengan gembok-gembok. Nantinya, jika ditemukan mobil-mobil yang tidak laik digunakan sebagai kendaraan wisata, mobil-mobil itu akan digembok agar tidak beroperasi dulu.

Mardiyono mengatakan, pengendara-pengendara mobil wisata diberikan kesempatan melengkapi syarat-syarat seperti surat-surat diri. Selain itu, mereka diperkenankan melengkapi apa saja yang menjadi persyaratan mobil-mobil untuk beroperasi. Setelah ini, pendataan rencananya akan dilakukan secara berkala, yang tujuannya tidak lain untuk mengurangi potensi kecelakaan.

Ia mengatakan masih banyak jeep-jeep wisata maupun pengendaranya yang tak mematuhi SOP. Dishub bersama Polres Sleman pun terus melakukan pembinaan-pembinaan melalui asosiasi. Sayangnya, masih banyak pemandu maupun pengemudi yang lalai terhadap SOP tersebut. Padahal, sesuai UU Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, tiap kendaraan bermotor harus memenuhi standar teknis dan kelaikan.

"SOP itu mestinya tidak hanya merupakan dokumen tapi harus dipahami, dimengerti dan dilaksanakan setiap pemandu atau operator," ujar Mardiyono.

Sebelumnya, satu unit jeep wisata yang dikendarai Teguh Nugraha mengalami kecelakaan jatuh ke jurang di Dusun Tangkisan, Desa Umbulharjo, Kecamatan Cangkringan. Dari lima wisatawan yang diangkut, satu orang meninggal dunia sedang wisatawan lain mengalami luka-luka. Dari pengakuan pengemudi, setir mobil tidak bisa dikendalikan saat rombongan melintasi salah satu rute menurun dan berbelok.

Atas kejadian itu, hari ini Dishub dan Polres Sleman mengimbau agar jeep-jeep wisata tidak dulu beroperasi sampai waktu yang belum ditentukan. Mardiyono berharap, kejadian ini semakin meningkatkan kesadaran pemandu maupun pengendara, agar lebih menguatamakan keamanan dan keselamatan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement