REPUBLIKA.CO.ID, BLITAR -- Sekjen Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto mengatakan, Soekarnois dan Nahdlatul Ulama (NU) akan kembali bersama-sama merayakan puncak Haul ke-48 Presiden pertama RI Soekarno, dipusatkan di Kompleks Makam Bung Karno, di Blitar, Jawa Timur. Hasto menjelaskan, perayaan haul Bung Karno ini adalah tradisi lama yang sudah hidup di masyarakat.
Menurutnya, dari seluruh dokumen sejarah perjuangan bangsa, kelompok nasionalis dan religius selalu berjalan bersama. Bahkan, NU merupakan salah satu titik kekuatan penopang NKRI yang berpancasila. "Di situlah titik temunya dengan Soekarnois untuk membangun persahabatan dan gotong royong untuk bangsa dan negara. Maka ini kami rayakan bersama-sama," kata Hasto, Rabu (20/6).
Hasto menilai, kekeluargaan terbangun dengan baik antara Soekarnois dan Nahdliyin. Dan hal itu tercermin juga dalam keterpaduan keduanya mengusung Saifullah Yusuf (Gus Ipul)-Puti Guntur Soekarno di Pilgub Jawa Timur. Bagi PDI Perjuangan, lanjut dia, bergotong royong dengan kaum Nahdliyin sudah ditanamkan sejak awal. Hal itu bahkan diajarkan dalam sekolah partai PDIP, dimana selalu diingatkan soal kerja sama dengan Nahdliyin dalam membangun bangsa ini.
Keterpaduan ini, lanjut Hasto, juga akan berkorelasi positif dalam memenangkan Presiden Jokowi dalam pilpres mendatang. Apalagi dari survei, dukungan kuat masyarakat di Jawa Timur untuk kepemimpinan Jokowi tak terbantahkan. "Dan bagi kami, pasangan Saifulah Yusuf-Ibu Puti Guntur Soekarno ini adalah satu nafas untuk pilpres nanti. Kemenangan Gus Ipul dan Puti akan memperkuat pemenangan Pak Jokowi nanti," ujar Hasto.
Presiden RI Kelima yang juga putri kandung Bung Karno, Megawati Soekarnoputri bersama Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj, cucu Bung Karno Puti Guntur Soekarno, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar dan Cagub Jatim Saifullah Yusuf juga hadir dalam puncak Haul Bung Karno pada Rabu sore.
Sejumlah pejabat negara yang ikut merayakan haul Bung Karno, di antaranya, Mendagri Tjahjo Kumolo, Menteri PU dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, dan anggota DPR RI, Nusyirwan.