Kamis 21 Jun 2018 23:21 WIB

Jumlah Pasien RSUD Curup Meningkat Setelah Lebaran

Kebanyakan pasien mengidap jenis penyakit kambuhan seperti hipertensi dan diabetes.

Red: Yudha Manggala P Putra
Pasien di rumah sakit (ilustrasi).
Foto: Antara/Izaac Mulyawan
Pasien di rumah sakit (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, REJANG LEBONG -- Manajemen Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Curup, Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, menyebutkan jumlah pasien yang menjalani perawatan setelah Lebaran mengalami peningkatan. Peningkatan jumlah pasien yang berobat, baik rawat jalan maupun rawat inap tersebut membuat ruangan di klas III dan II penuh sehingga harus dialihkan ke klas I.

"Setelah Lebaran kali ini jumlah pasien, baik rawat jalan maupun rawat inap mengalami peningkatan, namun para pasien ini masih bisa ditampung di dalam ruangan yang ada di RSUD Curup," kata Direktur RSUD Curup, Asep Setia Budiman didampingi Kabid Pelayanan, Harmansyah di Rejang Lebong, Kamis (21/6).

Kendati banyak warga di daerah itu yang mengalami serangan berbagai jenis penyakit usai Lebaran, tambah dia, namun mereka semuanya bisa dilayani dan tidak ada yang dirawat di selasar rumah sakit.

"Karena pasien banyak, maka mereka ditempatkan ke sejumlah ruangan yang masih kosong meskipun klas pelayanannya berbeda dari yang semestinya, seperti dari klas II ditempatkan ke klas I dan tidak dikenakan biaya tambahan," ujarnya.

Warga yang menjalani perawatan di RSUD Curup, kata dia, kebanyakan mengidap jenis penyakit kambuhan seperti tekanan darah tinggi atau hypertensi serta penyakit kencing manis atau diabetes melitus.

Banyaknya warga yang terkena penyakit ini disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya perubahan pola makan yang berlebihan setelah sebelumnya menjalan ibadah puasa selama satu bulan penuh dan adanya aktifitas yang berlebihan sehingga menyebabkan penyakit mereka kambuh, katanya.

Sedangkan untuk jenis penyakit lainnya seperti diare, kata dia, hanya ada sebagian kecil saja. Para penderita penyakit diare ini biasanya ditangani oleh fasilitas kesehatan tingkat pertama atau puskesmas di masing-masing kecamatan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement