REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Arus lalu lintas di ruas tol Semarang, Jawa Tengah, berangsur kembali normal setelah dua pekan terakhir menjadi lintasan pergerakan masyarakat yang melakukan arus mudik dan arus balik Lebaran 1439 Hijriah (2018).
Hal ini ditandai dengan kian menurunnya jumlah pergerakan kendaraan arus balik yang terpantau dari gerbang tol (GT) Banyumanik dan (GT) Manyaran, dalam beberapa hari terakhir.
Berdasarkan data yang diinput dari Sentra Komunikasi (Senkom) Jasa Marga, pada Sabtu (23/6), jumlah kendaraan yang keluar dari GT Manyaran, baik yang menuju ruas tol fungsional maupun jalan nasional pantura, mencapai 36.936 kendaraan.
Sedangkan akumulasi jumlah kendaraan yang keluar dari GT Banyumanik (gerbang ruas tol Semarang) pada hari yang sama terpantau mencapai 39.937 kendaraan.
“Artinya ada selisih sebanyak 8,1 persen antara jumlah kendaraan yang keluar dari GT Banyumanik jika dibandingkan dengan jumlah kendaraan yang keluar dari GT Manyaran,” ungkap General Manager PT Jasa Marga Cabang Semarang, Johanes Mancely, dalam keterangannya, Ahad (24/6).
Dibandingkan dengan jumlah pergerakan kendaraan pada Jumat (22/6), jumlah pergerakan kendaraan di ruas tol Semarang pada akhir pekan kemarin cenderung mengalami penurunan.
Pada Jumat, jumlah kendaraan yang keluar dari GT Manyaran sebanyak 41.574 kendaraan dan GT Banyumanik sebanyak 33.916 kendaraan atau masih ada deviasi sekitar 22 persen lebih banyak, untuk kendaraan yang keluar dari GT Manyaran.
“Dengan adanya perbandingan jumlah pergerakan kendaraan yang cenderung mengalami penurunan ini, maka arus lalu lintas di ruas tol Semarang sudah berangsur kembali normal,” ujarnya.
Sementara itu, kondisi penurunan pergerakan kendaraan arus balik juga terpantau di ruas tol fungsional Kartasura-Salatiga yang akan ditutup kembali Senin (25/6) pagi.
Data jumlah kendaraan yang melintas di ruas tol fungsional ini pada Jumat mencapai 12.840 kendaraan. Jumlah ini mengalami penurunan dibandingkan dengan sehari sebelumnya yang mencapai 13.032 kendaraan.