Ahad 24 Jun 2018 18:32 WIB

Luis Milla: Target Asian Games 2018 Tunggu Hasil Undian

Luis Milla mengakui kondisi tim saat ini terus membaik.

Rep: Fitriyanto/ Red: Hazliansyah
Pelatih timnas Indonesia Luis Milla memberikan instruksi kepada pemain dalam laga uji coba melawan Kamboja di Stadion Patriot Chandrabhaga, Bekasi, Rabu (4/10).
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Pelatih timnas Indonesia Luis Milla memberikan instruksi kepada pemain dalam laga uji coba melawan Kamboja di Stadion Patriot Chandrabhaga, Bekasi, Rabu (4/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelatih tim nasional Sepak Bola Indonesia, Luis Milla belum bisa memastikan target di ajang Asian Games 2018. Menurutnya target baru bisa ditentukan setelah undian ditentukan dan melihat calon-calon lawan yang akan dihadapi.

Hal ini diungkapkan Luis Milla saat acara talk show pesta bola yang digelar, Ahad (24/6) di Halaman Kemenpora Jakarta.

"Target akan membebani pemain. Kita ingin target pertandingan. Jadi kita harus tahu dulu siapa lawan kita nanti di Asian Games 2018. Kita tidak bisa menggaransi langkah timnas Indonesia sampai batas mana di Asian Games 2018," terang Milla.

Luis Milla mengakui kondisi tim saat ini terus membaik. Hal itu sesuai dengan perkembangan permainan tim.

"Kita lihat situasi ada progres tim. Saya bahagia penonton datang saat uji coba kemarin. Kurang dua bulan lagi. Kita semua sadar target akan membebani pemain," kata Luis Milla.

Timnas mengatakan saat ini tim sudah memiliki konsep. Seperti yang diperlihatkan timnas menghadapi Korea Selatan kemarin.

"Lawan tim kuat banyak bertahan, kalau sedikit lemah, berani menyerang," lanjut Milla.

Namun Luis Milla mengakui masih ada masalah untuk posisi penyerang murni.

"Masalah ada di posisi striker, tapi bisa dijawab dari Liga satu. Kita pantau dari sana, tetapi banyak striker muda berbakat kurang jam tanding di liga satu. Banyak pemain asing di posisi striker. Tidak usah khawatir yang terpenting bisa bermain secara tim," kata dia.

Sementara itu Sesmenpora Gatot Dewabroto menyatakan harapan tinggi dari seluruh rakyat Indonesia atas prestasi sepak bola di Asian Games 2018.

"Kalau untuk juara itu sepertinya hanya mimpi. Kita harus realistis. Bisa lolos semifinal saja sudah sangat bagus bagi kita" ujar Gatot.

Menurut Gatot peran pemerintah untuk mendukung tim nasional sudah maksimal.

"Kita sudah siapkan apa yang mereka butuhkan, tempat latihan maupun akomodasi yang kita tempatkan di Hotel Sultan Jakarta. Kita berharap Timnas mampu memberikan yang terbaik," tutup Gatot.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement