Senin 25 Jun 2018 12:34 WIB

Korban Selamat KM Sinar Bangun Masih Butuh Perawatan Serius

Sekujur tubuh korban masih nyeri dan lengannya sulit digerakkan.

Tim SAR gabungan mengangkat perlengkapan selam saat pencarian korban tenggelamnya KM Sinar Bangun, di Danau Toba, Simalungun, Sumatera Utara, Ahad (24/6).
Foto: Antara/Irsan Mulyadi
Tim SAR gabungan mengangkat perlengkapan selam saat pencarian korban tenggelamnya KM Sinar Bangun, di Danau Toba, Simalungun, Sumatera Utara, Ahad (24/6).

REPUBLIKA.CO.ID, TIGARAS -- Penumpang yang selamat pada peristiwa tenggelamnya kapal penumpang kayu KM Sinar Bangun di perairan Danau Toba, Tigaras, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, masih memerlukan perawatan serius. Salah seorang penumpang selamat, Roni (17) warga Simalungun ditemui di posko utama, Pelabuhan Tigaras, Senin (25/6), mengatakan tubuhnya mengalami sakit akibat peristima musibah tenggelamnya kapal kayu tersebut.

Menurut dia, sekujur bagian punggung, lengan kiri dan kanan masih sulit untuk digerakkan seperti biasanya. "Karena terasa sakit dan kebas-kebas. Saat tidur malam terasa berdenyut dan badan juga meriang," ujar Roni yang kelihatan trauma atas kejadian tenggelamnya kapal KM Sinar Bangun yang mengangkut ratusan penumpang.

Roni menjelaskan, bagian tubuhnya yang mengalami sakit karena berenang cukup jauh dari Danau Toba untuk menyelamatkan diri saat tenggelamnya kapal tersebut. Roni berusaha menyelamatkan seorang penumpang wanita, namun tidak berhasil karena kakinya ditarik oleh penumpang yang lain. "Akhirnya penumpang wanita yang tidak bisa berenang itu, meninggal dunia dan turut tenggelam bersama kapal kayu tersebut," jelas Roni dengan wajah sedih.

Baca juga: Keluarga Menunggu Cemas di Tepian Danau Toba
 
Kapal kayu KM Sinar Bangun mengangkut ratusan penumpang, diperkirakan tenggelam sekitar satu mil dari dermaga Pelabuhan Tigaras, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, Senin (18/6), sekitar pukul 17.30 WIB. Kapal tersebut berangkat dari Dermaga Simanindo, Kabupaten Samosir menuju Pelabuahan Tigaras, Kabupaten Simalungun. Kapal itu dilaporkan tenggelam di perairan Danau Toba, antara Kecamatan Simanindo, Kabupaten Samosir dan Desa Tigaras, Kecamatan Dolok Pardamean, Kabupaten Simalungun.

Sebelum tiba di Dermaga Tigaras, tiba-tiba KM Sinar Bangun mengalami oleng akibat pengaruh cuaca buruk berupa angin kencang dan ombak cukup besar. Kapal akhirnya tenggelam, sedangkan penumpang panik dan banyak yang melompat ke perairan Danau Toba untuk menyelamatkan diri

Hingga kini, tercatat 19 orang penumpang KM Sinar Bangun ditemukan selamat dan tiga orang meninggal dunia, yakni Tri Suci Wulandari, Aceh Tamiang, Fahrianti (47) warga Jalan Bendahara Kelurahan Pujidadi Kecamatan Binjai Selatan Kota Binjai, dan Indah Yunita Saragih (22) warga P.Sidamanik.


sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement