Senin 25 Jun 2018 17:35 WIB

Lakon Terbaru Teater Koma Angkat Tema Futuristik

Lakon berkisah tentang cinta manusia kepada makhluk luar angkasa cantik.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Indira Rezkisari
Konferensi pers dan cuplikan pementasan Gemintang, produksi ke-153 Teater Koma yang akan digelar di Graha Bhakti Budaya Taman Ismail Marzuki, Jakarta, 29 Juni sampai 8 Juli 2018.
Foto: Republika/Shelbi Asriyanti
Konferensi pers dan cuplikan pementasan Gemintang, produksi ke-153 Teater Koma yang akan digelar di Graha Bhakti Budaya Taman Ismail Marzuki, Jakarta, 29 Juni sampai 8 Juli 2018.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Teater Koma segera menggelar pementasan bertajuk Gemintang di Graha Bhakti Budaya, Taman Ismail Marzuki, Jakarta, mulai 29 Juni sampai 8 Juni 2018. Produksi ke-153 tersebut mengangkat tema futuristik.

Sesuai judulnya, Gemintang memuat konten fiksi ilmiah seperti bintang, bumi, planet, hingga alam semesta. Sang sutradara dan penulis naskah, Nano Riantiarno, menyampaikan bahwa konsep panggung dan tata artistik bakal disesuaikan dengan cerita.

"Penata artistik Idries Pulungan membuat set (panggung) luar biasa, kombinasi instalasi dan multimedia. Pada tiap adegan, akan dimunculkan antariksa yang berbeda," kata Nano pada konferensi pers di Galeri Indonesia Kaya, Jakarta, Senin (25/6).

Lakon Gemintang berkisah tentang Arjuna, astronom yang jatuh cinta kepada makhluk luar angkasa cantik Sumbadra. Alien bernama asli Ssumphphwttsspahzaliapahssttphph itu berasal dari planet Ssumvitphphpah yang berjarak 12 miliar tahun bumi.

photo
Konferensi pers dan cuplikan pementasan Gemintang, produksi ke-153 Teater Koma yang akan digelar di Graha Bhakti Budaya Taman Ismail Marzuki, Jakarta, 29 Juni sampai 8 Juli 2018.


Arjuna mengajak Sumbadra menemui keluarganya tepat ketika sang ayah, Wibowo, digerebek karena kasus korupsi. Astronom muda itu harus siap dengan reaksi apapun dari keluarganya, termasuk soal restu untuk bisa bersatu dengan Sumbadra.

Gemintang melibatkan total 90 orang pemain dan kru, termasuk Budi Ros, Ratna Riantiarno, Idries Pulungan, Salim Bungsu, Rita Matu Mona, Daisy Lantang, Dana Hassan, Suntea Sisca, Tuti Hartati, dan Rangga Riantiarno. Pentas juga melibatkan anggota baru Teater Koma.

Tata artistik Gemintang dirancang oleh Idries Pulungan, berkolaborasi dengan penata cahaya panggung Deray Setyadi, dan penata gerak Ratna Ully. Pentas diiringi komposisi musik dan aransemen karya Fero Aldiansya Stefanus, sementara Naomi Lumban Gaol menjadi instruktur vokal.

Lakon ini juga mendapat sentuhan tata grafis Saut Irianto Manik. Semua didukung oleh pimpinan panggung Sari Madjid Prianggoro, pengarah teknik Tinton Prianggoro serta pimpinan produksi Ratna Riantiarno, di bawah arahan co-sutradara Ohan Adiputra yang mendampingi Nano sebagai sutradara.

"Ini tentang kisah cinta di negeri tanpa cinta, di mana korupsi masih ada. Apa yang terjadi ketika generasi muda mencoba memberontak, melepaskan diri dari jerat kebobrokan generasi sebelumnya," ungkap Nano.

Pentas berdurasi tiga jam dengan interval 15 menit itu dimulai pukul 19.30 WIB tepat, kecuali pada 1 dan 8 Juli 2018 yang dimulai pukul 13.30 WIB. Harga tiket berbeda sesuai hari pementasan, berkisar antara Rp 80 ribu sampai Rp 500 ribu.


BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement